Belanda tawarkan energi listrik eceng gondok

id pemkot, belanda tawarkan pemkot palembang listrik, eceng gondok

Belanda tawarkan energi listrik eceng gondok

Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra (kiri) mendengarkan paparan dari tim perusahaan Belanda yang menawarkan energi listrik dari enceng gondok. (Foto antarasumsel.com/Nila Fu'adi)

....Saat ini sejumlah negara, seperti India dan Afrika Selatan telah memanfaatkan energi dari pengolahan enceng gondok itu....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Tim dari sebuah perusahaan pembangkit listrik Belanda menawarkan kepada Pemkot Palembang memproduksi energi listrik dari enceng gondok.

Salah seorang perwakilan Hyacinth Energy Netherland, Eelco P Kanters, ketika paparan dihadapan wali kota dan jajarannya, di Palembang, Kamis mengatakan teknologi mengolah enceng gondok menjadi energi listrik tersebut
telah mereka lakukan pada sejumlah negera.

Dengan sistem yang mereka miliki enceng gondok tersebut bisa menjadi sumber energi terbarukan.

Ia menjelaskan, untuk 2 megawatt listrik membutuhkan sebanyak 110 ton enceng gondok per hari.

Enceng gondok tersebut akan diproses melalui tahapan-tahapan yang telah mereka siapkan dalam sebuah sistem.

Menurut dia, proses pembuatan enceng gondok menjadi energi listrik tersebut tentukan membutuhkan sistem yang telah mereka siapkan.

Saat ini sejumlah negara, seperti India dan Afrika Selatan telah memanfaatkan energi dari pengolahan enceng gondok itu.

Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra mengatakan tentunya mereka sangat tertarik dengan tawaran tersebut tetapi meminta agar perusahaan itu serius dan segera menawarkan konsep secara lengkap.

Kalau memang bisa direalisasikan tentunya menjadi sangat spesial karena enceng gondok yang selama ini dianggap sampah bisa berfungsi secara ekonomis untuk energi listrik.

Tim dari Belanda tadi menyatakan kesiapan mereka untuk sekaligus berinvestasi di sektor "power plant" itu.

Dalam seminggu kedepan mereka akan menyampaikan proposal lengkap agar bisa segera ditindaklanjuti.

Sementara tawaran kerja sama serupa telah  banyak datang ke Kota Palembang, bukan hanya dari Belanda tetapi perusahaan dari Jepang, Jerman dan negara lain juga telah hilir mudik melaksanakan hal serupa.

Namun sampai kini baru perusahaan dari Jepang yang merealisasikan penangkapan zat metan di kawasan Tempat Pembuangan Akhir Sukawinatan yang dibuktikan dengan dilistriknya kantor di areal TPA itu.

Listrik nyala  hanya malam hari dengan daya terbatas padahal lebih dari empat tahun lalu perusahaan asal Jepang itu menawarkan kerja sama pembangunan pembangkit energi. (Nila)