Palembang (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menyebutkan ekspor karet di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) normal meski kondisi ekonomi global tak menentu.
"Sejauh ini ekspor karet Sumsel masih berlangsung normal, belum menemui kendala," kata Ketua Gapkindo Sumsel Alex K Eddy di Palembang, Rabu.
Ia menjelaskan hal itu dikarenakan adanya penundaan kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu selama tiga bulan. Akan tetapi, untuk komoditi karet itu dikecualikan dalam kebijakan tersebut.
Baca juga: Gapkindo Sumsel: Kebijakan tarif impor AS picu turunnya harga karet
Namun demikian, pihaknya mengkhawatirkan apabila kebijakan tersebut memiliki dampak besar terhadap ekonomi global yang mengakibatkan daya beli masyarakat menurun.
"Hal ini secara otomatis juga akan mengakibatkan permintaan karet alam akan menurun," jelas Alex.
Pihaknya mencatat ekspor karet di Sumsel mencapai seberat 740,624 ribu ton pada Tahun 2024.
Baca juga: Gapkindo: Sumsel berpotensi ekspor 800 ribu ton karet pada 2025
Selain itu, Gapkindo Sumsel memperkirakan ekspor karet itu mencapai 800 ribu ton atau bahkan lebih pada tahun 2025.
“Untuk potensi ekspor karet Sumsel pada tahun ini mencapai 800 ribu ton atau sama dengan jumlah dengan jumlah ekspor karet tahun 2024. Mengingat, saat ini masih belum ada lahan baru dan juga replanting tanaman karet,” kata Alex.
Baca juga: Sumsel sebar 220 tenaga pendamping tingkatkan produksi perkebunan