Palembang (ANTARA) - Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Program Maximize Hot Feed Unit HVU I (Promax) berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dengan penurunan emisi CO2 sebesar 2.436 ton.
"Inovasi Promax itu merupakan yang pertama diimplementasikan di sektor pengolahan migas di Indonesia," kata Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju, Ahmad Adi Suhendra di Palembang, Kamis.
Dia menjelaskan, Promax sebagai inovasi yang dikembangkan secara mandiri oleh pekerja Kilang Pertamina Plaju, dapat melakukan efisiensi energi di Unit HVU II, salah satu plant primary process.
Inovasi kesisteman dengan suplai bahan baku (hot feed) yang dilakukan di Kilang Plaju berhasil menekan konsumsi bahan bakar untuk proses pengolahan, karena suhu feed (produk umpan) yang sudah tinggi, sehingga usaha pemanasan tambahan oleh furnace (unit pemanas) bisa dikurangi.
Program terobosan itu dinamai Promax (Program Maximize Hot Feed Unit HVU II) sebagai upaya penurunan konsumsi bahan bakar minyak (fuel) pada furnace unit HVU II.
Dengan inovasi tersebut, perusahaan berhasil menciptakan efisiensi energi sebesar 48 ribu Giga Joule (GJ) sejak dimulainya program pada 2023 lalu, katanya.
Menurut dia, sebelum program itu diterapkan, konsumsi bahan bakar untuk furnace di HVU II mencapai 114 ton per hari.
Sementara, setelah dilakukan optimalisasi dengan Promax, konsumsi bahan bakar menurun menjadi kurang dari 112 ton per hari atau terjadi efisiensi sekitar 1,75 persen.
Dalam kajian Life Cycle Assessment (LCA) 2023, program tersebut masuk dalam kategori klasifikasi pengurangan energi dalam proses produksi.
Selain itu, dari perspektif ekonomi sirkular, inisiatif itu berkontribusi pada ‘waste embedded value’ melalui konsep pemulihan energi (energy recovery).
Program efisiensi energi Promax berdampak pada perubahan subsistem dan optimalisasi rantai pasok, dimana terjadi perubahan pola proses dan alur proses yang dilakukan oleh perusahaan.
Program efisiensi energi ini menjadi komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam efisiensi energi menuju keberlanjutan.
Efisiensi energi menjadi salah satu aspek ketaatan terhadap regulasi lingkungan yang dinilai dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) / Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH).
"Atas upaya itu, baru,-baru ini Kilang Pertamina Plaju dianugerahi predikat emas, sebagai peringkat tertinggi dalam ajang Proper yang diselenggarakan setiap tahun oleh KLH/BPLH," jelas Suhendra.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Inovasi Promax Kilang Plaju berkontribusi turunkan emisi CO2