Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meyakini Indonesia pada tahun 2025 sudah terbebas dari impor beras, mengingat produksi di tahun tersebut ditargetkan mencapai 32 juta ton.
"32 juta ton dalam satu tahun ya, doakan InsyaAllah di 2025," kata Mentan Amran di Jakarta, Selasa.
Dikatakan dia, pihaknya saat ini menargetkan untuk mencapai swasembada pangan secepatnya sesuai arahan dari Presiden Prabowo dalam Astacita.
"Kalau swasembada jangan impor lagi. Itu cari persoalan lagi,"kata dia.
Dirinya menjelaskan produksi pada tahun 2025 meningkat secara tahunan sebanyak 1 juta ton dibandingkan tahun 2024. Sehingga dirinya memastikan hal tersebut bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Adapun peningkatan produksi yang dianggap sedikit tersebut, Mentan Amran menyatakan apabila dikonversi menjadi rupiah nilai 1 juta ton beras mencapai Rp12 triliun.
"Naik 1 juta ton itu banyak, nilainya 1 juta ton Rp12 triliun," katanya.
Sementara itu, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) luas panen padi pada tahun 2024 diperkirakan 10,05 juta hektare, angka ini mengalami penurunan sebanyak 167,25 ribu hektare atau 1,64 persen dibandingkan luas panen padi di tahun 2023 yang sebesar 10,21 juta hektare.
Sedangkan produksi padi pada tahun ini diperkirakan sebesar 52,66 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 1,32 juta ton GKG atau 2,45 persen dibandingkan produksi padi di tahun sebelumnya yang sebesar 53,98 juta ton GKG.
Adapun produksi beras pada tahun 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,34 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 757,13 ribu ton atau 2,43 persen dibandingkan produksi beras di tahun 2023 yang sebesar 31,10 juta ton.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan Amran yakini Indonesia bebas impor beras tahun 2025
"32 juta ton dalam satu tahun ya, doakan InsyaAllah di 2025," kata Mentan Amran di Jakarta, Selasa.
Dikatakan dia, pihaknya saat ini menargetkan untuk mencapai swasembada pangan secepatnya sesuai arahan dari Presiden Prabowo dalam Astacita.
"Kalau swasembada jangan impor lagi. Itu cari persoalan lagi,"kata dia.
Dirinya menjelaskan produksi pada tahun 2025 meningkat secara tahunan sebanyak 1 juta ton dibandingkan tahun 2024. Sehingga dirinya memastikan hal tersebut bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Adapun peningkatan produksi yang dianggap sedikit tersebut, Mentan Amran menyatakan apabila dikonversi menjadi rupiah nilai 1 juta ton beras mencapai Rp12 triliun.
"Naik 1 juta ton itu banyak, nilainya 1 juta ton Rp12 triliun," katanya.
Sementara itu, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) luas panen padi pada tahun 2024 diperkirakan 10,05 juta hektare, angka ini mengalami penurunan sebanyak 167,25 ribu hektare atau 1,64 persen dibandingkan luas panen padi di tahun 2023 yang sebesar 10,21 juta hektare.
Sedangkan produksi padi pada tahun ini diperkirakan sebesar 52,66 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 1,32 juta ton GKG atau 2,45 persen dibandingkan produksi padi di tahun sebelumnya yang sebesar 53,98 juta ton GKG.
Adapun produksi beras pada tahun 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,34 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 757,13 ribu ton atau 2,43 persen dibandingkan produksi beras di tahun 2023 yang sebesar 31,10 juta ton.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan Amran yakini Indonesia bebas impor beras tahun 2025