Jambi (ANTARA) - Pertamina memastikan keberlanjutan program pemberdayaan bagi warga binaan di lapas perempuan Jambi yang telah berlangsung sejak 2019.

General Manager Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 Hari Widodo dalam keterangan tertulis di Jambi, Jumat, mengatakan bahwa keberhasilan program CSR Pertamina berkat dukungan dari para pemangku kepentingan, mitra, dan penerima manfaatnya.

"Kami yakin bahwa hubungan yang harmonis dan kolaboratif akan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat luas. Setelah pemberdayaan di dalam, mari kita rencanakan program keberlanjutan bagi warga binaan yang telah menyelesaikan masa hukuman," kata Hari.

Menurutnya, program ini pada akhirnya juga turut mendukung kelancaran operasional produksi untuk ketahanan energi nasional.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Sumatera Ruby Mulyawan juga sempat meninjau Program Pengembangan Masyarakat (PPM) unggulan Pertamina EP Jambi.

Program inovasi sosial ini berlangsung di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi, Muaro Jambi, sebagai bagian dari agenda Management Goes to Community (MGTC).

Sebagai informasi Program Inovasi Sosial “Srikandi Perubahan” atau sistem reintegrasi warga binaan pemasyarakatan perempuan melalui pendekatan sustaining empowerment berbasis lingkungan, telah dimulai sejak 2019.
Program ini memberikan pelatihan membatik bagi warga binaan, bertujuan untuk menambah keterampilan kerja dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan, sehingga mereka lebih siap berintegrasi kembali ke masyarakat.

Ruby juga menekankan bahwa program ini dapat membantu mengurangi tingkat residivis dengan mendorong mantan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan keterampilan baru.

Dia memotivasi para warga binaan untuk memanfaatkan pelatihan ini sebagai bekal dalam kehidupan mereka setelah kembali ke masyarakat.

Dala kunjungan itu, ia juga memberikan beberapa masukan terkait pemasaran batik, diantaranya sesuai dengan perayaan-perayaan hari-hari besar di Indonesia, guna meningkatkan daya tarik produk.

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi Hani Anggraeni mengatakan kolaborasi kuat antara Pertamina dan instansi pemerintahan ini membawa manfaat bagi para warga binaan.

Berkat dukungan ini, produk "Batik Lapuanja" (Lapas Perempuan Jambi) kini memiliki tujuh Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk motif khas batik yang dirancang oleh warga binaan.

Dari unit pelatihan membatik ini, Lapas Kelas IIB Jambi juga telah mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang mencakup keterampilan lainnya, seperti kerajinan produk turunan batik, konveksi, pembuatan kue kering, dan salon kecantikan.

Pewarta : Tuyani
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024