Palembang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Selatan menargetkan sebanyak 10 juta wisatawan nusantara (wisnus) di wilayah itu hingga akhir tahun ini.
"Kami menargetkan sebanyak 10 juta wisnus pada 2024. Hingga Juli 2024 jumlah wisnus telah mencapai kurang lebih 8,8 juta pengunjung," kata Plt Kadisbudpar Sumsel Pandji Tjahtanto di Palembang, Selasa.
Ia menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan ke Sumsel hanya sebanyak 3,3 juta pada 2023. Jumlah itu lebih kecil jika dibandingkan dengan 2024.
"Untuk jumlah tempat wisata di Sumsel ini tercatat 1.072 yang terdiri dari wisata alami dan buatan. Namun, beberapa tempat wisata masih belum dikelola pemerintah daerah,” jelasnya.
Dalam meningkatkan jumlah wisatawan, pihaknya akan menggandeng Disbudpar Kabupaten/Kota yang ada di Sumsel untuk meningkatkan SDM dalam bidang pemandu wisata dan juga memanfaatkan media sosial untuk promosi.
"Kami juga mulai mengembangkan potensi pemandu wisata yang mana mereka akan difasilitasi untuk diberikan pelatihan dan sertifikat,” ujarnya.
Selain, ia mengatakan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang yang tidak lagi berstatus Internasional cukup mempengaruhi jumlah wisatawan, serta membuat wisman tidak tercatat di Disbudpar Sumsel.
"Pengaruh status bandara ini cukup mempengaruhi. Sebab, kebanyakan para wisatawan ini mampir ke Jakarta atau Batam terlebih, setelah itu biasanya baru ke Palembang. Jadi tidak tercatat sebagai wisman di Sumsel,” kata Pandji.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumsel targetkan 10 juta wisnus pada 2024
"Kami menargetkan sebanyak 10 juta wisnus pada 2024. Hingga Juli 2024 jumlah wisnus telah mencapai kurang lebih 8,8 juta pengunjung," kata Plt Kadisbudpar Sumsel Pandji Tjahtanto di Palembang, Selasa.
Ia menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan ke Sumsel hanya sebanyak 3,3 juta pada 2023. Jumlah itu lebih kecil jika dibandingkan dengan 2024.
"Untuk jumlah tempat wisata di Sumsel ini tercatat 1.072 yang terdiri dari wisata alami dan buatan. Namun, beberapa tempat wisata masih belum dikelola pemerintah daerah,” jelasnya.
Dalam meningkatkan jumlah wisatawan, pihaknya akan menggandeng Disbudpar Kabupaten/Kota yang ada di Sumsel untuk meningkatkan SDM dalam bidang pemandu wisata dan juga memanfaatkan media sosial untuk promosi.
"Kami juga mulai mengembangkan potensi pemandu wisata yang mana mereka akan difasilitasi untuk diberikan pelatihan dan sertifikat,” ujarnya.
Selain, ia mengatakan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang yang tidak lagi berstatus Internasional cukup mempengaruhi jumlah wisatawan, serta membuat wisman tidak tercatat di Disbudpar Sumsel.
"Pengaruh status bandara ini cukup mempengaruhi. Sebab, kebanyakan para wisatawan ini mampir ke Jakarta atau Batam terlebih, setelah itu biasanya baru ke Palembang. Jadi tidak tercatat sebagai wisman di Sumsel,” kata Pandji.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumsel targetkan 10 juta wisnus pada 2024