Tanjungpinang (ANTARA) - Cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang melanda Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan), Selasa petang, memicu atap rumah warga roboh hingga pohon tumbang menimpa mobil warga.
Kejadian itu berlangsung setelah shalat Maghrib hingga menjelang shalat Isya.
Di Kelurahan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang, sejumlah rumah warga pesisir mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap rumah.
"Sejauh ini, ada dua rumah warga rusak terdampak angin kencang disertai hujan," kata Ketua RW 01 Arhie Zainal.
Selain itu, warung warga yang tengah berjualan makanan seperti nasi dan mi goreng tak jauh dari pelantar penyeberangan Kampung Bugis-Tanjungpinang juga porak-poranda dihantam cuaca ekstrem.
Bahkan kondisi meja, kursi, dan peralatan jualan semisal gelas dan piring ikut terbang tertiup angin kencang.
Beralih ke Jalan Adi Sucipto di Kilometer 11 Tanjungpinang, sebuah pohon besar di pinggir jalan tumbang menimpa satu unit mobil warga yang tengah melintas di jalan tersebut.
Akibatnya kondisi mobil ringsek, sementara pengendaranya dikabarkan dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah turun ke lokasi untuk mengevakuasi pohon tumbang tersebut.
Cuaca ekstrem ikut menyebabkan sebagian plafon atap di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang ambruk.
Kondisi yang sama pun dialami warga Kijang, Kabupaten Bintan, yang mana sebagian rumah warga terdampak cuaca ekstrem. Bahkan ada salah satu atap rumah warga terbawa angin kencang hingga terbang sampai ke jalan raya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan Agus Ariyadi menyampaikan saat ini timnya sudah turun ke lokasi kejadian guna mengevakuasi rumah warga yang terdampak cuaca ekstrem.
"Jumlah rumah warga rusak masih dalam tahap pendataan tim BPBD Bintan," katanya singkat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cuaca ekstrem di Pulau Bintan picu atap roboh hingga pohon tumbang
Kejadian itu berlangsung setelah shalat Maghrib hingga menjelang shalat Isya.
Di Kelurahan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang, sejumlah rumah warga pesisir mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap rumah.
"Sejauh ini, ada dua rumah warga rusak terdampak angin kencang disertai hujan," kata Ketua RW 01 Arhie Zainal.
Selain itu, warung warga yang tengah berjualan makanan seperti nasi dan mi goreng tak jauh dari pelantar penyeberangan Kampung Bugis-Tanjungpinang juga porak-poranda dihantam cuaca ekstrem.
Bahkan kondisi meja, kursi, dan peralatan jualan semisal gelas dan piring ikut terbang tertiup angin kencang.
Beralih ke Jalan Adi Sucipto di Kilometer 11 Tanjungpinang, sebuah pohon besar di pinggir jalan tumbang menimpa satu unit mobil warga yang tengah melintas di jalan tersebut.
Akibatnya kondisi mobil ringsek, sementara pengendaranya dikabarkan dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah turun ke lokasi untuk mengevakuasi pohon tumbang tersebut.
Cuaca ekstrem ikut menyebabkan sebagian plafon atap di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang ambruk.
Kondisi yang sama pun dialami warga Kijang, Kabupaten Bintan, yang mana sebagian rumah warga terdampak cuaca ekstrem. Bahkan ada salah satu atap rumah warga terbawa angin kencang hingga terbang sampai ke jalan raya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan Agus Ariyadi menyampaikan saat ini timnya sudah turun ke lokasi kejadian guna mengevakuasi rumah warga yang terdampak cuaca ekstrem.
"Jumlah rumah warga rusak masih dalam tahap pendataan tim BPBD Bintan," katanya singkat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cuaca ekstrem di Pulau Bintan picu atap roboh hingga pohon tumbang