Martapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan mencatat 32,9 hektare (Ha) lahan di daerah itu terbakar selama musim kemarau tahun ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur Budi Widiyanto di Martapura, Rabu, mengatakan bahwa berdasarkan hasil pantauan dari Aplikasi SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi selama kemarau tahun ini menghanguskan seluas 32,9 Ha lahan milik masyarakat di wilayah itu.

"Dari hasil pemantauan Aplikasi SiPongi luas lahan terbakar hingga Agustus 2024 mencapai 32,9 Ha," katanya.

Dia mengatakan lahan perkebunan yang terbakar ini sebagian besar terletak di Kecamatan Cempaka yang mayoritas disebabkan oleh oknum masyarakat yang membuang puntung rokok di sembarang tempat.

Kebiasaan masyarakat membuang puntung rokok di sembarang tempat, khususnya di lahan kering memicu kebakaran hutan dan lahan hingga nyaris menimbulkan bencana kabut asap.

"Beruntung peristiwa karhutla ini cepat diatasi oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kami bentuk sehingga tidak menimbulkan kabut asap," jelasnya.

Menurut dia, saat ini Kabupaten OKU Timur masih berada dalam status siaga darurat karhutla sebagai upaya pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi penambahan kasus.

Dalam penetapan status pihaknya membentuk posko siaga asap untuk menanggulangi peristiwa karhutla sedini mungkin.

Posko tersebut didirikan di Kantor BPBD OKU Timur dan di empat kecamatan lainnya yang dipetakan rawan karhutla meliputi Kecamatan Cempaka, Semendawai Barat, Madang Suku I, dan Martapura.

Di posko-posko tersebut dilengkapi peralatan penanggulangan karhutla mulai dari mesin pompa air, pompa apung untuk di rawa hingga satu unit mobil tangki air dengan kapasitas 5.000 liter.

"Untuk mobil tangki air khusus kami siapkan di posko Kantor BPBD OKU Timur," ujarnya.

Pewarta : Edo Purmana
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024