Palembang, Sumsel (ANTARA) - Kasus yang menimpa Nasarius, petugas keamanan Plaza Indonesia di Jakarta, yang kehilangan pekerjaan setelah viral memukul anjing belgian malinois bernama Fay yang biasa diasuhnya sangat menyentuh.
Pasalnya bukan tanpa alasan sang pengasuh "gogog' itu melakukan pemukulan, atau tepatnya menyambit dengan tali penuntunnya. Ternyata untuk menyelamatkan seekor anak kucing yang hendak diterkam.
Hanya saja video itu keburu viral, dan pihak manajemen tempatnya bekerja memutuskan tidak memakainya lagi alias dihentikan bekerja.
Hukum viral memviralkan di sini telah memberikan vonis tanpa memberi kesempatan Nasarius melakukan pembelaan. Idealnya penanganan dilakukan secara arif dan menata kronologis kejadian dan alasan kejadian itu.
Nasi sudah menjadi bubur, dan membuat hancur dan hilangnya periuk sang petugas keamanan bila manajemen tidak mengubah kebijakannya.
Di sini terlihat ada kepanikan menyusul viralnya kejadian itu, padahal bila dilakukan penelusuran, analisa dan mengupas kronologinya, justeru ada sisi kemanusiaan dalam kejasian itu, hanya momen itu yang tidak disadari oleh penonton video itu, kucing kecil yang entah dari mana datangnya.
Yang akhirnya kejadian itu terjadi, dan Nasarius jadi "tersangkanya" dengan akibat yang tak disangkanya pula hingga kehilangan pekerjaan..
Setelah jelas alasannya, pembelaan kepada Nasarius berdatangan dari kalangan netizen. Semua meminta agar semua pihak melihat kejadian itu secara jernih dan tidak tergesa-gesa menyimpulkan.
Kejadian seperti itu tidak boleh terulang lagi. Memang tidak boleh melakukan kekerasan kepada hewan, tapi sesekali memang boleh untuk melakukan pencegahan seperti itu maka tidak bisa dipersalahkan asal tidak melakukan penyiksaan.
Ada kadar yang bisa dilakukan seseorang terharap peliharaannya. Intinya jangan ada lagi yang jadi korban seperti Nasarius akibat ketergesa-gesaan publik dalam menyimpulkan keadaan di lokasi.
Yang pasti respon dan simpati terus mengalir kepada pria itu, juga sejumlah orang menawarkan pekerjaan bagi dirinya.
Pasalnya bukan tanpa alasan sang pengasuh "gogog' itu melakukan pemukulan, atau tepatnya menyambit dengan tali penuntunnya. Ternyata untuk menyelamatkan seekor anak kucing yang hendak diterkam.
Hanya saja video itu keburu viral, dan pihak manajemen tempatnya bekerja memutuskan tidak memakainya lagi alias dihentikan bekerja.
Hukum viral memviralkan di sini telah memberikan vonis tanpa memberi kesempatan Nasarius melakukan pembelaan. Idealnya penanganan dilakukan secara arif dan menata kronologis kejadian dan alasan kejadian itu.
Nasi sudah menjadi bubur, dan membuat hancur dan hilangnya periuk sang petugas keamanan bila manajemen tidak mengubah kebijakannya.
Di sini terlihat ada kepanikan menyusul viralnya kejadian itu, padahal bila dilakukan penelusuran, analisa dan mengupas kronologinya, justeru ada sisi kemanusiaan dalam kejasian itu, hanya momen itu yang tidak disadari oleh penonton video itu, kucing kecil yang entah dari mana datangnya.
Yang akhirnya kejadian itu terjadi, dan Nasarius jadi "tersangkanya" dengan akibat yang tak disangkanya pula hingga kehilangan pekerjaan..
Setelah jelas alasannya, pembelaan kepada Nasarius berdatangan dari kalangan netizen. Semua meminta agar semua pihak melihat kejadian itu secara jernih dan tidak tergesa-gesa menyimpulkan.
Kejadian seperti itu tidak boleh terulang lagi. Memang tidak boleh melakukan kekerasan kepada hewan, tapi sesekali memang boleh untuk melakukan pencegahan seperti itu maka tidak bisa dipersalahkan asal tidak melakukan penyiksaan.
Ada kadar yang bisa dilakukan seseorang terharap peliharaannya. Intinya jangan ada lagi yang jadi korban seperti Nasarius akibat ketergesa-gesaan publik dalam menyimpulkan keadaan di lokasi.
Yang pasti respon dan simpati terus mengalir kepada pria itu, juga sejumlah orang menawarkan pekerjaan bagi dirinya.