Bandung (ANTARA) - Samuel Stephan Rorimpandey, wisudawan MBA ITB kelas kerjasama dengan PT Freeport Indonesia menyebutkan  Sekolah Bisnis dan  Manajemen (SBM) ITB memiliki kualitas yang sesuai dengan tantangan pekerjaan yang dihadapinya.

"Saya sangat senang sudah menjalani pendidikan di SBM ITB , memiliki kualitas yang sesuai dengan tantangan pekerjaan  yang sedang saya hadapi," kata Samuel saat menjadi perwakilan memberikan 'ferewell speech' Wisudawan SBM ITB Periode April 2024 pada Minggu (28/4/2024).

Samuel juga menyampaikan saat mengerjakan final project pun merasa beruntung karena memiliki dosen pembimbing yang profesional dan juga sangat membantunya. Selain itu, menurut Samuel teman kuliah dan anggota administrasi SBM ITB memiliki peran yang penting dalam proses berkembangnya.

SBM ITB kembali melaksanakan Syukuran Wisuda kedua tahun ajaran 2023-2024 di kawasan Dago Pakar Bandung  pada Minggu, 28 April 2024, setelah sebelumnya pada hari Sabtu 27 April dilaksanakan wisuda ITB di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB.

Wisuda periode April 2024 ini dihadiri oleh 480 Wisudawan. Melibatkan 10 Wisudawan dari program Doktor Sains Manajemen, dengan 9 orang mendapatkan cumlaude. 19 Orang dari program MSM dengan 4 orang wisudawan mendapat cumlaude. 191 Wisudawan dari program MBA ITB kampus Jakarta, dengan 96 wisudawan cumlaude.

 Sementara itu lulusan dari program studi MBA ITB kampus Bandung sebanyak 219 orang, dengan 93 orang cumlaude. Wisudawan dari program Sarjana Manajemen sebanyak 28 orang dengan 12 cumlaude, dan terakhir 3 orang Wisudawan dari program studi Sarjana Kewirausahaan denfan 1 orang yang mendapatkan cumlaude.

Sebanyak 22 wisudawan terpilih dari 4 program studi yang ada di SBM ITB berhasil mendapatkan Award.

Dekan SBM ITB Prof Dr Ir Ignatius Pulung Nurprasetio, M.SME menyampaikan selamat dan apresiasi kepada para wisudawan dan  bercerita bagaimana positifnya lingkungan yang ada di SBM ITB ini.

Salah satu wisudawan, Rd Dewi Widyanipuna mahasiswa Young Professional program di MBA Bandung merasa salah satu kesempatan yang diberikan oleh SBM ITB yang berkesan baginya adalah mengikuti pertukaran pelajar luar negeri.

"Hal tersebut membuat saya bisa berproggres dengan baik lagi," katanya.

Berbeda dengan Dewi, Dineke Kusumawati menyebutkan MBA ITB membuka peluang yang besar baginya sebagai pelaku bisnis. Dineke yang jebolan Eentrepreneurship MBA  Kampus Jakarta, memiliki bisnis yang bergerak di bidang jasa pendistribusian sembako ke warung warung yaitu Pasar Murah.

"Melalui SBM ITB, saya dapat berkolaborasi dengan anak-anak Entre yang berada di kelas sehingga dapat menghasilkan value baru bagi bisnis saya," katanya.

 

Pewarta : Pewarta Sumsel
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024