Palembang (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri favorit di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), mulai gencar sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 sebagai upaya mencegah salah komunikasi dan peningkatan transparansi.
Salah satu sekolah favorit yang melakukan sosialisasi PPDB yakni SMAN 6 Palembang yang melibatkan Ombudsman, lurah, RT, tokoh masyarakat, aktivis, LSM, komite sekolah, dan pihak Kecamatan Kemuning, termasuk perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel.
Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Palembang Fir Azwar di Palembang, Kamis, mengatakan pentingnya pemahaman yang komprehensif terhadap petunjuk teknis (juknis) PPDB 2024-2025 yang pendaftaran dibuka serentak mulai 23 April 2024.
Ia mengatakan perubahan juknis dari tahun sebelumnya membuat sosialisasi menjadi aspek krusial dalam memastikan semua pihak terlibat memahami proses tersebut.
Sementara Kasi Peserta Didik SMA Disdik Sumsel Anang Purnomo K menjelaskan pendidikan adalah hak bagi semua warga negara yang harus difasilitasi oleh pemerintah, dan proses PPDB haruslah berlangsung adil dan transparan.
"Pentingnya mematuhi berbagai regulasi, termasuk Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 dan Keputusan Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek Nomor 47/M/2023, untuk menjaga transparansi dan keadilan dalam proses penerimaan siswa," jelasnya.
Sementara itu Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sumsel Adrian Agustiansyah mengatakan pada proses PPDB tahun 2023 ada dugaan mal administrasi dalam kegiatan tes mandiri dan ketidaktransparanan perlu dijadikan catatan untuk perbaikan
Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan menjadi langkah awal dalam upaya perbaikan dan mencegah diskomunikasi dan meningkatkan transparansi dalam proses penerimaan siswa.
Sebelumnya Plt Kepala Disdik disdik Sumsel Sutoko menjelaskan pihaknya menetapkan 50 persen kuota PPDB tahun ini untuk jenjang SMAN melalui jalur zonasi.
"Kami menetapkan kuota PPDB jenjang SMA negeri tahun ini melalui jalur zonasi 50 persen, afirmasi 15 persen, jalur mutasi atau perpindahan tugas orang tua/wali lima persen, dan jalur prestasi 30 persen dari daya tampung sekolah," ujarnya.
Mengenai total daya tampung sekolah tingkat SMAN pada 17 kabupaten/kota di Sumsel mencapai 66.420 dengan 1.845 rombongan belajar (rombel).
Adapun PPDB SMAN di Sumsel dibuka pendaftarannya serentak mulai 23 April 2024 serta pendaftaran dan verifikasi PPDB jalur afirmasi dan perpindahan tugas orang tua/wali pada 23-30 April 2024.
Kemudian pendaftaran jalur zonasi dan verifikasi pada 3-18 Mei 2024, pendaftaran dan verifikasi jalur prestasi pada 20-29 Mei 2024, dan penyaluran kelebihan calon peserta didik dilakukan secara daring (online) melalui sistem aplikasi PPDB terintegrasi pada 30 Mei 2024
Sedangkan pengumuman hasil seleksi PPDB pada 31 Mei 2024 secara daring atau pada papan pengumuman di setiap sekolah.
"Bagi calon peserta didik yang dinyatakan lolos verifikasi berkas, diminta untuk melakukan daftar ulang sesuai jadwal pada 3-8 Juni 2024 secara tatap muka," kata Sutoko.
Salah satu sekolah favorit yang melakukan sosialisasi PPDB yakni SMAN 6 Palembang yang melibatkan Ombudsman, lurah, RT, tokoh masyarakat, aktivis, LSM, komite sekolah, dan pihak Kecamatan Kemuning, termasuk perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel.
Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Palembang Fir Azwar di Palembang, Kamis, mengatakan pentingnya pemahaman yang komprehensif terhadap petunjuk teknis (juknis) PPDB 2024-2025 yang pendaftaran dibuka serentak mulai 23 April 2024.
Ia mengatakan perubahan juknis dari tahun sebelumnya membuat sosialisasi menjadi aspek krusial dalam memastikan semua pihak terlibat memahami proses tersebut.
Sementara Kasi Peserta Didik SMA Disdik Sumsel Anang Purnomo K menjelaskan pendidikan adalah hak bagi semua warga negara yang harus difasilitasi oleh pemerintah, dan proses PPDB haruslah berlangsung adil dan transparan.
"Pentingnya mematuhi berbagai regulasi, termasuk Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 dan Keputusan Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek Nomor 47/M/2023, untuk menjaga transparansi dan keadilan dalam proses penerimaan siswa," jelasnya.
Sementara itu Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sumsel Adrian Agustiansyah mengatakan pada proses PPDB tahun 2023 ada dugaan mal administrasi dalam kegiatan tes mandiri dan ketidaktransparanan perlu dijadikan catatan untuk perbaikan
Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan menjadi langkah awal dalam upaya perbaikan dan mencegah diskomunikasi dan meningkatkan transparansi dalam proses penerimaan siswa.
Sebelumnya Plt Kepala Disdik disdik Sumsel Sutoko menjelaskan pihaknya menetapkan 50 persen kuota PPDB tahun ini untuk jenjang SMAN melalui jalur zonasi.
"Kami menetapkan kuota PPDB jenjang SMA negeri tahun ini melalui jalur zonasi 50 persen, afirmasi 15 persen, jalur mutasi atau perpindahan tugas orang tua/wali lima persen, dan jalur prestasi 30 persen dari daya tampung sekolah," ujarnya.
Mengenai total daya tampung sekolah tingkat SMAN pada 17 kabupaten/kota di Sumsel mencapai 66.420 dengan 1.845 rombongan belajar (rombel).
Adapun PPDB SMAN di Sumsel dibuka pendaftarannya serentak mulai 23 April 2024 serta pendaftaran dan verifikasi PPDB jalur afirmasi dan perpindahan tugas orang tua/wali pada 23-30 April 2024.
Kemudian pendaftaran jalur zonasi dan verifikasi pada 3-18 Mei 2024, pendaftaran dan verifikasi jalur prestasi pada 20-29 Mei 2024, dan penyaluran kelebihan calon peserta didik dilakukan secara daring (online) melalui sistem aplikasi PPDB terintegrasi pada 30 Mei 2024
Sedangkan pengumuman hasil seleksi PPDB pada 31 Mei 2024 secara daring atau pada papan pengumuman di setiap sekolah.
"Bagi calon peserta didik yang dinyatakan lolos verifikasi berkas, diminta untuk melakukan daftar ulang sesuai jadwal pada 3-8 Juni 2024 secara tatap muka," kata Sutoko.