Jakarta (ANTARA) - Pada pekan ke-31 Liga Italia akan tersaji pertandingan besar sarat gengsi yang mempertemukan dua tim asal ibukota yaitu AS Roma dan Lazio di Stadion Olimpico, Roma, Sabtu malam.
Pertemuan antara kedua tim dengan tajuk Derby Della Capitale ini, sejak dahulu selalu berjalan panas dan menarik, sehingga laga AS Roma kontra Lazio ini memang patut dinantikan.
Menjelang pertandingan ini, baik AS Roma dan Lazio telah ditangani oleh wajah baru, berbeda dengan pelatih yang menangani mereka pada paruh pertama.
Saat ini Giallorossi ditangani mantan kapten dan pemain Daniele De Rossi, sementara itu Biancocelesti dibesut oleh legenda sepak bola Kroasia Igor Tudor.
Pertandingan ini nantinya bisa menjadi pembuktian dari masing-masing pelatih jika mereka memang layak menangani tim setidaknya hingga musim baru datang.
Halaman berikut: Ujian konsistensi De Rossi
Ujian konsistensi De Rossi
Pembuktian seorang Igor Tudor
Pertandingan kontra Lazio akan menjadi ujian konsistensi untuk De Rossi agar bisa membawa AS Roma tampil konsisten di bawah komandonya.
De Rossi tercatat resmi menjadi juru taktik AS Roma pada pertengahan Januari tahun ini menggantikan Jose Mourinho yang musim ini tak bisa membawa Paulo Dybala serta kolega tampil stabil.
Bersama De Rossi, AS Roma telah melewati 14 pertandingan di segala ajang dan mengamankan 9 kemenangan, tiga imbang dan hanya menelan dua kekalahan.
Dua kekalahan didapatkan Romelu Lukaku serta kolega ketika bertemu dengan tim yang satu level atau bahkan lebih baik yaitu Inter Milan serta Brighton.
Pertandingan kontra Lazio ini tentu akan menjadi pembuktian De Rossi bahwa dirinya memang pantas terus menangani AS Roma.
Jika mampu mengamankan hasil maksimal, bukan tidak mungkin manajemen Giallorossi akan memberikan kontrak anyar kepada pria berusia 40 tahun tersebut. Diketahui De Rossi hanya memiliki kontrak dengan AS Roma hingga akhir Juni tahun ini.
Pembuktian seorang Igor Tudor
Di sisi lain, pertandingan ini juga bisa menjadi pembuktian seorang Igor Tudor yang menegaskan jika dirinya adalah orang yang tepat menangani Lazio.
Pelatih berkebangsaan Kroasia itu tercatat baru ditunjuk sebagai pelatih kepala Lazio pada 18 Maret 2024 silam, menggantikan Maurizio Sarri.
Tudor mendapatkan kepercayaan ini karena Lazio sempat terlempar jauh dari zona Eropa klasemen sementara Liga Italia serta tersisih dari ajang Liga Champions.
Sejauh ini, Tudor baru melewati dua pertandingan bersama Lazio dengan mencatatkan satu kemenangan dan dua kekalahan dari tim yang sama.
Lazio sukses mengalahkan Juventus pada ajang Liga Italia, lalu mereka dikalahkan balik oleh Bianconeri pada semifinal Piala Italia (Coppa).
Bisa dibilang, Tudor harus menjalani masa-masa awal menangani Lazio dengan berat karena setelah dua kali menghadapi Juventus, mereka harus bertemu dengan tim satu kota AS Roma.
Pertandingan ini tentu tak akan menjadi partai penentuan untuk Tudor, terlebih ia dikontrak hingga akhir musim 2025 mendatang, namun hasil positif pada laga ini akan memberikan kesan bagus kepada pendukung hingga manajemen Biancocelesti.
Perebutan tempat kompetisi Eropa
Baik AS Roma ataupun Lazio, kini tengah membidik tempat di papan atas klasemen akhir Liga Italia yang dapat mengantarkan mereka pada kompetisi Eropa musim depan.
Secara matematis, kedua tim masih memiliki kesempatan untuk tampil di kompetisi antar klub Eropa tertinggi Liga Champions, meski cukup berat, mengingat konsisten dari tim-tim penghuni empat besar.
Peluang yang terbuka lebar bagi AS Roma maupun Lazio adalah berkompetisi pada ajang Liga Europa atau Liga Conference musim depan.
Saat ini AS Roma menempati posisi lima dengan 52 poin, sedangkan Lazio tercatat berada di peringkat tujuh klasemen sementara Liga Italia dengan 46 poin dari 30 pertandingan.
Selain dua tim asal Kota Roma ini, zona Eropa (Europa dan Conference) juga turut diperebutkan oleh beberapa tim lainnya seperti Atalanta, Napoli, Torino, Fiorentina hingga Monza.
Pada lima pertemuan terakhir kedua tim di berbagai ajang, tercatat hanya ada satu hasil imbang dan kedua tim saling mengalahkan untuk menjadi yang terbaik di Kota Roma.
Pertemuan paling baru kedua tim terjadi pada ajang Coppa Italia ketika Lazio sukses menyingkirkan AS Roma di babak perempat final dengan skor 1-0 berkat gol semata wayang Mattia Zaccagini.
Sementara itu, pada paruh pertama Liga Italia musim ini, kedua tim hanya mampu bermain imbang tanpa gol di Stadion Olimpico, Roma, 13 November 2023 silam.
Jika mengacu pada lima pertemuan terakhirnya, Lazio lebih unggul ketimbang AS Roma dengan menorehkan tiga kemenangan berbanding satu.
Meskipun begitu, secara keseluruhan pada ajang resmi, AS Roma tetap unggul dengan mencatatkan 67 kemenangan berberbanding 51 milik Lazio, sedangkan 64 lainnya berakhir imbang, dari total 182 pertandingan yang telah dimainkan sejak 8 Desember 1929 silam.
Berikut lima pertemuan terakhir kedua tim:
(10/1/24) Lazio 1 - 0 AS Roma (Coppa Italia)
(12/11/23) Lazio 0 - 0 AS Roma (Liga Italia)
(19/3/23) Lazio 1 - 0 AS Roma (Liga Italia)
(6/11/22) AS Roma 0 - 1 Lazio (Liga Italia)
(20/3/22) AS Roma 3 - 0 Lazio (Liga Italia).
Menjelang pertandingan ini, Giallorossi dipastikan tak bisa menurunkan empat pemainnya yaitu Leonardo Spinazzola, Serdar Azmoun dan Rasmus Kristensen karena cedera, serta Evan Ndicka akibat akumulasi kartu.
Pada pertandingan nanti, diperkirakan AS Roma di bawah asuhan De Rossi akan menggunakan formasi 4-3-3, seperti yang sebelumnya mereka lakukan.
Posisi penjaga gawang akan ditempati oleh Mile Svilar, sedangkan empat bek dihuni Zeki Celik, Gianluca Mancini, Diego Llorente dan Angelino.
Sementara itu dua gelandang tengah diisi Bryan Cristante serta Leandro Paredes, sedangkan gelandang serang dipercayakan kepada Lorenzo Pellegrini.
Pada trio lini depan, Romelu Lukaku sebagai ujung tombak akan didampingi dua sayap cepat yaitu Paulo Dybala dan Stephan El Shaarawy.
Di sisi lain, Lazio tercatat harus kehilangan setidaknya empat pemainnya pada pertandingan ini karena cedera yaitu Ivan Provedel, Luca Pellegrini, Manuel Lazzari, Mattia Zaccagini hingga Nicolo Rovella.
Meskipun begitu, Lazio diyakini akan tetap menggunakan formasi 3-4-2-1 yang di mana posisi kiper diisi Christos Mandas didampingi tiga bek tengah Mario Gila, Alessandro Romagnoli dan Patric.
Sementara itu empat pemain tengah akan dihuni oleh Adam Marusic, Danilo Cataldi, Matteo Guendouzi dan Felipe Anderson. Selanjutnya dua pemain Luis Alberto serta Gustav Isaksen akan mendukung penyerang tengah Valentin Castellanos.
Berikut prediksi susunan starting eleven AS Roma vs Lazio:
AS Roma (4-3-3): Svilar; Celik, Mancini, Llorente, Angelino; Cristante, Paredes, Pellegrini; Dybala, El Shaarawy; Lukaku
Pelatih: Daniele De Rossi
Lazio (3-4-2-1): Mandas; Patric, Romagnoli, Gila; Marusic, Cataldi, Guendouzi, Felipe Anderson; Isaksen, Luis Alberto; Immobile
Pelatih: Igor Tudor.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pratinjau Liga Italia AS Roma vs Lazio: pembuktian dua pelatih anyar
Jika mampu mengamankan hasil maksimal, bukan tidak mungkin manajemen Giallorossi akan memberikan kontrak anyar kepada pria berusia 40 tahun tersebut. Diketahui De Rossi hanya memiliki kontrak dengan AS Roma hingga akhir Juni tahun ini.
Pembuktian seorang Igor Tudor
Di sisi lain, pertandingan ini juga bisa menjadi pembuktian seorang Igor Tudor yang menegaskan jika dirinya adalah orang yang tepat menangani Lazio.
Pelatih berkebangsaan Kroasia itu tercatat baru ditunjuk sebagai pelatih kepala Lazio pada 18 Maret 2024 silam, menggantikan Maurizio Sarri.
Tudor mendapatkan kepercayaan ini karena Lazio sempat terlempar jauh dari zona Eropa klasemen sementara Liga Italia serta tersisih dari ajang Liga Champions.
Sejauh ini, Tudor baru melewati dua pertandingan bersama Lazio dengan mencatatkan satu kemenangan dan dua kekalahan dari tim yang sama.
Lazio sukses mengalahkan Juventus pada ajang Liga Italia, lalu mereka dikalahkan balik oleh Bianconeri pada semifinal Piala Italia (Coppa).
Bisa dibilang, Tudor harus menjalani masa-masa awal menangani Lazio dengan berat karena setelah dua kali menghadapi Juventus, mereka harus bertemu dengan tim satu kota AS Roma.
Pertandingan ini tentu tak akan menjadi partai penentuan untuk Tudor, terlebih ia dikontrak hingga akhir musim 2025 mendatang, namun hasil positif pada laga ini akan memberikan kesan bagus kepada pendukung hingga manajemen Biancocelesti.
Perebutan tempat kompetisi Eropa
Baik AS Roma ataupun Lazio, kini tengah membidik tempat di papan atas klasemen akhir Liga Italia yang dapat mengantarkan mereka pada kompetisi Eropa musim depan.
Secara matematis, kedua tim masih memiliki kesempatan untuk tampil di kompetisi antar klub Eropa tertinggi Liga Champions, meski cukup berat, mengingat konsisten dari tim-tim penghuni empat besar.
Peluang yang terbuka lebar bagi AS Roma maupun Lazio adalah berkompetisi pada ajang Liga Europa atau Liga Conference musim depan.
Saat ini AS Roma menempati posisi lima dengan 52 poin, sedangkan Lazio tercatat berada di peringkat tujuh klasemen sementara Liga Italia dengan 46 poin dari 30 pertandingan.
Selain dua tim asal Kota Roma ini, zona Eropa (Europa dan Conference) juga turut diperebutkan oleh beberapa tim lainnya seperti Atalanta, Napoli, Torino, Fiorentina hingga Monza.
Pada lima pertemuan terakhir kedua tim di berbagai ajang, tercatat hanya ada satu hasil imbang dan kedua tim saling mengalahkan untuk menjadi yang terbaik di Kota Roma.
Pertemuan paling baru kedua tim terjadi pada ajang Coppa Italia ketika Lazio sukses menyingkirkan AS Roma di babak perempat final dengan skor 1-0 berkat gol semata wayang Mattia Zaccagini.
Sementara itu, pada paruh pertama Liga Italia musim ini, kedua tim hanya mampu bermain imbang tanpa gol di Stadion Olimpico, Roma, 13 November 2023 silam.
Jika mengacu pada lima pertemuan terakhirnya, Lazio lebih unggul ketimbang AS Roma dengan menorehkan tiga kemenangan berbanding satu.
Meskipun begitu, secara keseluruhan pada ajang resmi, AS Roma tetap unggul dengan mencatatkan 67 kemenangan berberbanding 51 milik Lazio, sedangkan 64 lainnya berakhir imbang, dari total 182 pertandingan yang telah dimainkan sejak 8 Desember 1929 silam.
Berikut lima pertemuan terakhir kedua tim:
(10/1/24) Lazio 1 - 0 AS Roma (Coppa Italia)
(12/11/23) Lazio 0 - 0 AS Roma (Liga Italia)
(19/3/23) Lazio 1 - 0 AS Roma (Liga Italia)
(6/11/22) AS Roma 0 - 1 Lazio (Liga Italia)
(20/3/22) AS Roma 3 - 0 Lazio (Liga Italia).
Menjelang pertandingan ini, Giallorossi dipastikan tak bisa menurunkan empat pemainnya yaitu Leonardo Spinazzola, Serdar Azmoun dan Rasmus Kristensen karena cedera, serta Evan Ndicka akibat akumulasi kartu.
Pada pertandingan nanti, diperkirakan AS Roma di bawah asuhan De Rossi akan menggunakan formasi 4-3-3, seperti yang sebelumnya mereka lakukan.
Posisi penjaga gawang akan ditempati oleh Mile Svilar, sedangkan empat bek dihuni Zeki Celik, Gianluca Mancini, Diego Llorente dan Angelino.
Sementara itu dua gelandang tengah diisi Bryan Cristante serta Leandro Paredes, sedangkan gelandang serang dipercayakan kepada Lorenzo Pellegrini.
Pada trio lini depan, Romelu Lukaku sebagai ujung tombak akan didampingi dua sayap cepat yaitu Paulo Dybala dan Stephan El Shaarawy.
Di sisi lain, Lazio tercatat harus kehilangan setidaknya empat pemainnya pada pertandingan ini karena cedera yaitu Ivan Provedel, Luca Pellegrini, Manuel Lazzari, Mattia Zaccagini hingga Nicolo Rovella.
Meskipun begitu, Lazio diyakini akan tetap menggunakan formasi 3-4-2-1 yang di mana posisi kiper diisi Christos Mandas didampingi tiga bek tengah Mario Gila, Alessandro Romagnoli dan Patric.
Sementara itu empat pemain tengah akan dihuni oleh Adam Marusic, Danilo Cataldi, Matteo Guendouzi dan Felipe Anderson. Selanjutnya dua pemain Luis Alberto serta Gustav Isaksen akan mendukung penyerang tengah Valentin Castellanos.
Berikut prediksi susunan starting eleven AS Roma vs Lazio:
AS Roma (4-3-3): Svilar; Celik, Mancini, Llorente, Angelino; Cristante, Paredes, Pellegrini; Dybala, El Shaarawy; Lukaku
Pelatih: Daniele De Rossi
Lazio (3-4-2-1): Mandas; Patric, Romagnoli, Gila; Marusic, Cataldi, Guendouzi, Felipe Anderson; Isaksen, Luis Alberto; Immobile
Pelatih: Igor Tudor.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pratinjau Liga Italia AS Roma vs Lazio: pembuktian dua pelatih anyar