Ogan Komering Ulu, Sumsel (ANTARA) - PT Semen Baturaja (SMBR) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.
VP of Corporate Secretary SMBR Hari Liandu di Baturaja, Kabupaten OKU, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi ekonomi secara berkelanjutan kepada masyarakat melalui program pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Rumah BUMN Baturaja.
"Sudah banyak UMKM yang kami bina melalui Rumah BUMN Baturaja yang dikelola oleh SMBR," katanya.
Seperti Mulitina Tumini (63), salah seorang pelaku UMKM yang memulai usaha Keripik Macho Eliza berbekal modal awal sebesar Rp500 ribu pada 2008, kini bisnisnya semakin berkembang sejak bergabung dengan Rumah BUMN Baturaja.
"Produk-produk Eliza kini telah masuk ke toko pusat oleh-oleh dan minimarket di Baturaja, bahkan tersedia secara 'online'," katanya.
Dia menjelaskan Rumah BUMN Baturaja merupakan wadah berkumpulnya pelaku UMKM untuk belajar bersama dan menciptakan produk kreatif dan berkualitas.
Sejak didirikan pada 14 November 2017, Rumah BUMN Baturaja yang dikelola oleh SMBR, kini telah memiliki 261 UMKM binaan yang mengembangkan berbagai usaha mulai dari kuliner, kriya, fesyen dan kecantikan.
Di Rumah BUMN Baturaja, para pelaku UMKM tidak hanya diberikan bantuan pendanaan, tetapi juga bantuan proses perizinan, sertifikasi halal, beragam pelatihan, hingga packaging dan pemasaran produk.
Selain itu, Rumah BUMN Baturaja juga memfasilitasi UMKM binaan untuk berpartisipasi dalam ajang pameran lokal maupun nasional, seperti Palembang Expo, Sriwijaya Expo serta Bazar UMKM untuk Indonesia yang digelar setiap tahun.
Upaya ini bertujuan untuk memberikan pengalaman, meningkatkan kompetensi dan memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM binaan agar semakin dikenal masyarakat luas.
"SMBR juga berkomitmen untuk terus mendorong UMKM agar naik kelas sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu penghasil devisa bagi daerah dan juga nasional,” kata Hari.
VP of Corporate Secretary SMBR Hari Liandu di Baturaja, Kabupaten OKU, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi ekonomi secara berkelanjutan kepada masyarakat melalui program pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Rumah BUMN Baturaja.
"Sudah banyak UMKM yang kami bina melalui Rumah BUMN Baturaja yang dikelola oleh SMBR," katanya.
Seperti Mulitina Tumini (63), salah seorang pelaku UMKM yang memulai usaha Keripik Macho Eliza berbekal modal awal sebesar Rp500 ribu pada 2008, kini bisnisnya semakin berkembang sejak bergabung dengan Rumah BUMN Baturaja.
"Produk-produk Eliza kini telah masuk ke toko pusat oleh-oleh dan minimarket di Baturaja, bahkan tersedia secara 'online'," katanya.
Dia menjelaskan Rumah BUMN Baturaja merupakan wadah berkumpulnya pelaku UMKM untuk belajar bersama dan menciptakan produk kreatif dan berkualitas.
Sejak didirikan pada 14 November 2017, Rumah BUMN Baturaja yang dikelola oleh SMBR, kini telah memiliki 261 UMKM binaan yang mengembangkan berbagai usaha mulai dari kuliner, kriya, fesyen dan kecantikan.
Di Rumah BUMN Baturaja, para pelaku UMKM tidak hanya diberikan bantuan pendanaan, tetapi juga bantuan proses perizinan, sertifikasi halal, beragam pelatihan, hingga packaging dan pemasaran produk.
Selain itu, Rumah BUMN Baturaja juga memfasilitasi UMKM binaan untuk berpartisipasi dalam ajang pameran lokal maupun nasional, seperti Palembang Expo, Sriwijaya Expo serta Bazar UMKM untuk Indonesia yang digelar setiap tahun.
Upaya ini bertujuan untuk memberikan pengalaman, meningkatkan kompetensi dan memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM binaan agar semakin dikenal masyarakat luas.
"SMBR juga berkomitmen untuk terus mendorong UMKM agar naik kelas sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu penghasil devisa bagi daerah dan juga nasional,” kata Hari.