Palembang (ANTARA) - Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Niko Chandra menyebutkan perjalanan KA angkutan batu bara dari perusahaan itu telah kembali beroperasi dengan normal.
“Dengan pulihnya jalur kereta api Gunung Megang - Penanggiran ini, pengiriman batu bara PTBA dari Tanjung Enim dapat kembali normal,” kata Niko dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Rabu.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih ke PT KAI dan semua pihak yang membantu percepatan perbaikan.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan PT KAI dan pihak terkait lainnya untuk percepatan pemulihan jalur, serta memastikan distribusi batu bara dapat berjalan sesuai target yang ditetapkan," kata Niko.
Sementara itu, Manager PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang Aida Suryanti menyebutkan layanan angkutan kereta angkutan batu bara telah kembali normal pasca robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Kereta api pertama yang melintas adalah KA 3032 KA Babaranjang dari Tanjung Enim Baru menuju Tarahan melalui jalur hulu.
"Setelah jalur hulu dan jalur hilir selesai dievaluasi tanggal 9 Maret 2024. Saat ini jalur hulu sudah dapat dilalui dengan kecepatan 60 km/jam dan jalur hilir 40 km/jam setelah dilakukan normalisasi," katanya.
Ia menegaskan bahwa kecepatan itu akan ditingkatkan secara bertahap apabila perbaikan jalur telah dilakukan sesuai standar kecepatan yang ditentukan.
"Selanjutnya normalisasi dan perbaikan jalur dilanjutkan di jalur hilir di petak jalan tersebut. PT KAI akan selalu memastikan bahwa proses evakuasi terus berlanjut dan berjalan lancar," tegasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kereta batu bara PTBA telah normal kembali
“Dengan pulihnya jalur kereta api Gunung Megang - Penanggiran ini, pengiriman batu bara PTBA dari Tanjung Enim dapat kembali normal,” kata Niko dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Rabu.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih ke PT KAI dan semua pihak yang membantu percepatan perbaikan.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan PT KAI dan pihak terkait lainnya untuk percepatan pemulihan jalur, serta memastikan distribusi batu bara dapat berjalan sesuai target yang ditetapkan," kata Niko.
Sementara itu, Manager PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang Aida Suryanti menyebutkan layanan angkutan kereta angkutan batu bara telah kembali normal pasca robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Kereta api pertama yang melintas adalah KA 3032 KA Babaranjang dari Tanjung Enim Baru menuju Tarahan melalui jalur hulu.
"Setelah jalur hulu dan jalur hilir selesai dievaluasi tanggal 9 Maret 2024. Saat ini jalur hulu sudah dapat dilalui dengan kecepatan 60 km/jam dan jalur hilir 40 km/jam setelah dilakukan normalisasi," katanya.
Ia menegaskan bahwa kecepatan itu akan ditingkatkan secara bertahap apabila perbaikan jalur telah dilakukan sesuai standar kecepatan yang ditentukan.
"Selanjutnya normalisasi dan perbaikan jalur dilanjutkan di jalur hilir di petak jalan tersebut. PT KAI akan selalu memastikan bahwa proses evakuasi terus berlanjut dan berjalan lancar," tegasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kereta batu bara PTBA telah normal kembali