Martapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel), melestarikan Bahasa Komering khas daerah setempat untuk diterapkan di seluruh sekolah di wilayah itu.
"Bahasa daerah khas OKU Timur yaitu Bahasa Komering perlu dilestarikan agar tidak punah," kata Kepala Disdikbud OKU Timur Wakimin di Martapura, Rabu.
Untuk melestarikan bahasa daerah, pihaknya menggandeng Balai Bahasa Sumsel guna menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengajar Utama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) tahun 2024.
Bimtek RBD diikuti ratusan guru untuk dilatih tentang kosa kata Bahasa Komering guna diajarkan kepada peserta didik di sekolah masing-masing agar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami berkomitmen untuk melanjutkan tahapan kegiatan RBD mulai dari pengimbasan sampai dengan festival kabupaten," katanya.
Bahkan Disdikbud OKU Timur menyiapkan anggaran pendamping untuk menyukseskan RBD di Kabupaten OKU Timur, dimana pada tahun ini terdapat lima siswa yang akan diberangkatkan ke Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Nasional.
"Kami juga menyiapkan secara baik peserta didik tersebut, sehingga berkiprah dalam ajang nasional nantinya," kata Wakimin.
Sementara Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumsel Karyono menyebutkan bahwa kegiatan RBD tahun ini merupakan kedua kalinya dilaksanakan setelah tahun 2023.
Dia menjelaskan kegiatan tersebut melibatkan empat guru maestro bahasa daerah serta tambahan 92 guru utama dan 498 praktisi."RBD ini nantinya bisa diimplementasikan untuk pembelajaran mata pelajaran muatan lokal budaya Komering di sekolah di OKU Timur," ujarnya.