Jakarta (ANTARA) -
Pelatih Malut United Imran Nahumarury menilai penyelesaian akhir timnya bermasalah saat melawan Semen Padang, pada pertandingan leg pertama semifinal Liga 2 pada Minggu.
Pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Madya, Jakarta, itu, Malut tertinggal terlebih dahulu lewat gol Firman Juliansyah yang memanfaatkan kesalahan Rio Saputro.
Laskar Kie Raha baru menyamakan kedudukan menjelang pertandingan usai melalui gol Hari Nur Yulianto pada menit ke-88.
“Babak pertama rencana permainan kami tidak berjalan, sehingga perubahan dilakukan di babak kedua. Tetapi masalah kami soal penyelesaian akhir,” kata pelatih Imran pada konferensi pers setelah pertandingan.
“Kami sebagai tuan rumah sangat menyesal. Kami banyak sekali menguasai bola, dan banyak sekali peluang, tapi tidak ada gol,” tambah pelatih asal Tulehu tersebut.
Meski gagal menang, Imran bersyukur timnya menjalani pertandingan ini tanpa mengalami masalah kebugaran.
Sebab dibanding dengan tim Semen Padang yang beberapa pemainnya mengalami cedera atau kram saat pertandingan berlangsung, masalah itu tidak terjadi pada kubu Malut.
Salah satu pemain kunci Malut United, Mohammad Bagus Nirwanto, menilai hasil imbang ini meski tidak memuaskan, tetap mesti disyukuri.
“Kami tetap syukuri hasil ini dan untuk pertandingan selanjutnya kami harus semaksimal mungkin, lebih ngotot dari hari ini, agar bisa lolos ke fase berikutnya,” ujar mantan pelatih PSIS Semarang itu.
Malut akan bertindak sebagai tim tamu pada pertandingan semifinal leg kedua di markas Semen Padang pada 29 Februari.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih Malut akui penyelesaian akhir timnya bermasalah
Pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Madya, Jakarta, itu, Malut tertinggal terlebih dahulu lewat gol Firman Juliansyah yang memanfaatkan kesalahan Rio Saputro.
Laskar Kie Raha baru menyamakan kedudukan menjelang pertandingan usai melalui gol Hari Nur Yulianto pada menit ke-88.
“Babak pertama rencana permainan kami tidak berjalan, sehingga perubahan dilakukan di babak kedua. Tetapi masalah kami soal penyelesaian akhir,” kata pelatih Imran pada konferensi pers setelah pertandingan.
“Kami sebagai tuan rumah sangat menyesal. Kami banyak sekali menguasai bola, dan banyak sekali peluang, tapi tidak ada gol,” tambah pelatih asal Tulehu tersebut.
Meski gagal menang, Imran bersyukur timnya menjalani pertandingan ini tanpa mengalami masalah kebugaran.
Sebab dibanding dengan tim Semen Padang yang beberapa pemainnya mengalami cedera atau kram saat pertandingan berlangsung, masalah itu tidak terjadi pada kubu Malut.
Salah satu pemain kunci Malut United, Mohammad Bagus Nirwanto, menilai hasil imbang ini meski tidak memuaskan, tetap mesti disyukuri.
“Kami tetap syukuri hasil ini dan untuk pertandingan selanjutnya kami harus semaksimal mungkin, lebih ngotot dari hari ini, agar bisa lolos ke fase berikutnya,” ujar mantan pelatih PSIS Semarang itu.
Malut akan bertindak sebagai tim tamu pada pertandingan semifinal leg kedua di markas Semen Padang pada 29 Februari.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih Malut akui penyelesaian akhir timnya bermasalah