Jakarta (ANTARA) -
Dia mengatakan memang jarang memasukkan Dante jika ada kelas renang.
"Karena memang di sekolah Dante, saya jarang memasukkan dia kalau ada kelas renang," katanya.
Tamara juga menambahkan alasannya jarang masukkan Dante ke kelas renang karena Dante sering sakit kalau setelah renang di sekolah.
"Karena kalau pulang dari sekolah renang, itu pasti pilek, abis pilek pasti demam, itu makanya saya nggak memasukkan Dante, kalau ada kelas renang. Mungkin itu ikut sudah lama, berapa bulan terakhir," katanya.
Sementara itu Pihak sekolah Dante menyebutkan kalau korban seringkali ketakutan jika ada sesi pelajaran berenang.
"Dante punya masalah ketakutan dan masih belum percaya diri. Hal itu terindikasi dari beberapa pengamatan pihak sekolah. Pertama, saat kala sesi renang baru diadakan di sekolah, terlihat Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya, " kata Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (16/2).
Kedua, setelah beberapa kali sesi renang dilaksanakan, lambat laun Dante mulai menunjukkan kemauan untuk mengikuti sesi berenang.
"Ketiga, meski begitu Dante masih terlihat kurang percaya diri untuk berenang. Keempat, walaupun sudah ada beberapa pelatih di dalam kolam dan diberikan panduan, maupun menggunakan papan renang dan pengapung, Dante memilih untuk tetap duduk di pinggir kolam sambil melihat atau observasi keadaan kolam dan kondisi teman-temannya yang sedang bermain dan belajar renang di dalam kolam dengan pelatihnya, sebelum akhirnya memutuskan siap dan mau untuk masuk ke dalam air, " katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Metro Jaya kembali panggil Tamara terkait kematian Dante
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya kembali memanggil Tamara Tyasmara terkait kematian putranya Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante (6) di kolam renang beberapa waktu lalu.
"Hari ini kami panggil kembali ibu korban (Tamara Tyasmara)," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu di Jakarta, Rabu.
"Hari ini kami panggil kembali ibu korban (Tamara Tyasmara)," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu di Jakarta, Rabu.
Rovan juga menjelaskan selain Tamara, terdapat juga guru sekolah dan ahli renang dipanggil Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangannya.
"Ada pemeriksaan ahli renang dan guru sekolah," katanya.
Sebelumnya artis Tamara Tyasmara menilai bahwa pihak sekolah tidak mengetahui perkembangan (update) atau informasi terbaru soal anaknya Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante (6) dalam hal renang.
Hal tersebut disampaikan oleh Tamara terkait pemeriksaan lanjutan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya pada Senin.
"Kalau Dante takut renang, mungkin liat air aja itu anak udah nangis gitu, itu Dante bisa renang, mungkin karena pihak sekolah itu tidak tahu update terbarunya," katanya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (19/2).
Dia mengatakan memang jarang memasukkan Dante jika ada kelas renang.
"Karena memang di sekolah Dante, saya jarang memasukkan dia kalau ada kelas renang," katanya.
Tamara juga menambahkan alasannya jarang masukkan Dante ke kelas renang karena Dante sering sakit kalau setelah renang di sekolah.
"Karena kalau pulang dari sekolah renang, itu pasti pilek, abis pilek pasti demam, itu makanya saya nggak memasukkan Dante, kalau ada kelas renang. Mungkin itu ikut sudah lama, berapa bulan terakhir," katanya.
Sementara itu Pihak sekolah Dante menyebutkan kalau korban seringkali ketakutan jika ada sesi pelajaran berenang.
"Dante punya masalah ketakutan dan masih belum percaya diri. Hal itu terindikasi dari beberapa pengamatan pihak sekolah. Pertama, saat kala sesi renang baru diadakan di sekolah, terlihat Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya, " kata Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (16/2).
Kedua, setelah beberapa kali sesi renang dilaksanakan, lambat laun Dante mulai menunjukkan kemauan untuk mengikuti sesi berenang.
"Ketiga, meski begitu Dante masih terlihat kurang percaya diri untuk berenang. Keempat, walaupun sudah ada beberapa pelatih di dalam kolam dan diberikan panduan, maupun menggunakan papan renang dan pengapung, Dante memilih untuk tetap duduk di pinggir kolam sambil melihat atau observasi keadaan kolam dan kondisi teman-temannya yang sedang bermain dan belajar renang di dalam kolam dengan pelatihnya, sebelum akhirnya memutuskan siap dan mau untuk masuk ke dalam air, " katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Metro Jaya kembali panggil Tamara terkait kematian Dante