Palembang (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menyatakan bahwa angka stunting di daerah itu saat ini tinggal 484 kasus.
 
Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Kamis, mengatakan sejak dilantik, organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai bapak dan bunda asuh, angka stunting di Kota Palembang pada Agustus hingga Oktober 2023, mengalami penurunan, dari 497 kasus menjadi 484 kasus.
 
Ia menjelaskan salah satu program yang dilakukan oleh Pemkot Palembang adalah memberikan protein kepada warga melalui Dinas Kesehatan dan Posyandu.
 
 
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Palembang melalui Posyandu memberikan bantuan makanan berprotein tinggi kepada warga Kampung Sayur Cempako, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang untuk mengantisipasi dan mencegah masalah stunting di wilayah itu.
 
"Dinas Kesehatan melalui Posyandu memberikan protein kepada warga, mulai dari balita, anak-anak, ibu menyusui hingga orang tua dewasa diberikan protein berupa telur," kata Kepala Puskesmas Merdeka Kota Palembang Erfiana Umar usai kegiatan.
 
Ia menambahkan anak stunting merupakan anak-anak yang mengalami kekurangan protein. Oleh karena itu, telur sebagai makanan yang tinggi protein diberikan kepada anak-anak dan warga.
 
Menurutnya, angka stunting di Kecamatan Bukit Kecil Palembang meliputi dua wilayah Puskesmas terdapat 23 kasus stunting.
 
"Melalui program yang dilakukan oleh pemerintah Kota Palembang, diharapkan angka tersebut terus menurun hingga nol," katanya.
 
 
Kepala Posyandu Seruni Kota Palembang Rudi Harsam mengatakan kegiatan tersebut diikuti puluhan ibu menyusui dan anak - anak. "Semoga stunting di daerah ini bisa diatasi demi menciptakan generasi penerus yang sehat dan sukses," kata Rudi.
 
Sementara itu, Manager corporate social responsibility (CSR) Pegadaian Kanwil III Palembang Joko Nugroho mengapresiasi kegiatan pemberian makan tambahan berprotein tinggi kepada warga setempat.

Pewarta : M. Imam Pramana
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024