OKI, Sumsel (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta aparat penegak hukum menangkap oknum yang bermain-main dengan pupuk subsidi
“Pemerintah menyayangi rakyatnya, maka dari itu jangan ada lagi yang bayar-bayar untuk mengambil pupuk subsidi. Saya meminta Pak Kapolres urusi oknum yang bermain tersebut, nggak usah ditanya, langsung tangkap,” kata Mentan saat berdialog dengan petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel, Selasa.
Ia mengatakan sudah banyak orang yang masuk penjara karena bermain-main dengan pupuk subsidi. Selain itu, mengingatkan kepada orang mengganggu petani, maka akan berhadapan dengan dirinya.
"Kalau aku sudah jadi menteri aku sayangi petani, aku tidak ingin petani diganggu. Kalau petani diganggu kamu akan berhadapan dengan menterinya," ujarnya.
Ia mengatakan petani salah satu pilar memenuhi ketahanan pangan yang identik dengan kebutuhan negara. Sebab, apabila suatu negara mengalami krisis pangan itu sulit untuk diatasi.
“Krisis ekonomi dan kesehatan itu kita masih bertahan akan tetapi krisis pangan tidak ada manusia yang tahan lapar apabila tiga hari tiga malam tidak makan. Itu negara lain sudah banyak yang kelaparan, jangan menular ke Indonesia. Maka dari itu tolong pak bupati jangan ada lagi yang ganggu petani,” ujarnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan Provinsi Sumatra Selatan sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
Amran mengatakan alasan dirinya ingin menjadikan Sumsel sebagai lumbung pangan nasional, sebab Sumsel memiliki potensi lahan yang belum digarap seluas 470 ribu hektare.
“Pemerintah menyayangi rakyatnya, maka dari itu jangan ada lagi yang bayar-bayar untuk mengambil pupuk subsidi. Saya meminta Pak Kapolres urusi oknum yang bermain tersebut, nggak usah ditanya, langsung tangkap,” kata Mentan saat berdialog dengan petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel, Selasa.
Ia mengatakan sudah banyak orang yang masuk penjara karena bermain-main dengan pupuk subsidi. Selain itu, mengingatkan kepada orang mengganggu petani, maka akan berhadapan dengan dirinya.
"Kalau aku sudah jadi menteri aku sayangi petani, aku tidak ingin petani diganggu. Kalau petani diganggu kamu akan berhadapan dengan menterinya," ujarnya.
Ia mengatakan petani salah satu pilar memenuhi ketahanan pangan yang identik dengan kebutuhan negara. Sebab, apabila suatu negara mengalami krisis pangan itu sulit untuk diatasi.
“Krisis ekonomi dan kesehatan itu kita masih bertahan akan tetapi krisis pangan tidak ada manusia yang tahan lapar apabila tiga hari tiga malam tidak makan. Itu negara lain sudah banyak yang kelaparan, jangan menular ke Indonesia. Maka dari itu tolong pak bupati jangan ada lagi yang ganggu petani,” ujarnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan Provinsi Sumatra Selatan sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
Amran mengatakan alasan dirinya ingin menjadikan Sumsel sebagai lumbung pangan nasional, sebab Sumsel memiliki potensi lahan yang belum digarap seluas 470 ribu hektare.