Surabaya (ANTARA) - Pemain biola atau violinis muda asal Kota Surabaya, Jawa Timur, Lidya Lukito didampingi pianis, Jonathan Chistian Turangan sukses membawakan sejumlah karya komponis Rusia.
"Kalau yang paling berkesan buat saya Pyotr Tchaikovsky dan Igor Frolov, karena saya sendiri penikmat musik jazz, jadi ada karya semacam ini bisa menikmati sendiri," kata Lydia dalam keterangannya di Surabaya, Senin.
Lydia menjelaskan, bahwa dirinya bersama Jonathan Chistian menggelar konser musik klasik hasil studi mereka di Rusia bertajuk "Memory of a dear place" di Amadeo Hall Surabaya belum lama ini.
Lydia adalah seorang musisi biola muda asli Surabaya yang telah menyelesaikan studi Magister (cum laude) di Rostov State Conservatory di Rusia. Tahun ini, ia masih berumur 27 tahun. Sementara Jonathan merupakan pianis lulusan Akademi Musik Gnesim, Moskow, Rusia.
Konser musik tersebut, lanjut dia, untuk membagikan kenangan mereka semasa studi di Rusia. Lagu yang mereka bawakan pun dari komposer-komposer Rusia, yakni Dmitri Skostakovich , Pyotr Tchaikovsky, Sergai Rachmainoff, George Gershwin/ Igor Frolov.
Ia mengaku suka bermain biola sejak dua puluh tahun silam. Spesialis musik yang ia bawakan adalah musik-musik klasik.
"Mungkin untuk spesialisasi kami lebih ke klasik, tapi kalau saya pribadi interes untuk ekspoler banyak genre yang lain, tentu pendidikan kami di klasik, jadi spesialisasi musik kami klasik," ucapnya.
Untuk itu, ia bertekad mengasah kemampuannya agar bisa menjadi musisi hebat. Atas kepiawaiannya bermain musik, Lidya pernah mendapat penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti Singapura dan Australia.
Lidya juga pernah menjadi Co-Concertmaster di Bandung Philharmonic pada tahun 2017. Selain itu, Lidya pernah mengikuti Southeast Asia Youth Orchestradi Thailand dan Vietnam pada tahun 2013 dan menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia.
Lidya pernah mengikuti Korean Symphony International Orchestra Academy yang diselenggarakan di Seoul, Korea pada tahun 2021. Setelah itu, ia ikut berpartisipasi dalam G20 Orchestra yang diadakan pada tahun 2022.
Tak kalah dengan Lydia, Jonathan juga sama hebatnya. Dia sudah belajar bermain musik piano seja usianya 6 tahun. Kini usia Jonathan 30 tahun.
Sejak duduk di bangku SMA di Yayasan Pendidikan Musik (YPM), Jonathan sudah banyak menerima penghargaan antara lain YPM Artist Diploma, YPM Gold Medal of Honour, The 2013 YPM Franz Szabo Prize for Distinction (dalam rangka Peringatan 60 tahun Sekolah Musik YPM), Award for Most Outstanding Performance, dan beberapa penghargaan lainnya.
Jonathan aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi, festival, masterclass, dan pagelaran konser. Baik di Akademi Musik Gnesin maupun di berbagai panggung Kota Moskow dan di berbagai penjuru Rusia lainnya.
Kemudian Jonathan lulus dengan gelar Master of Fine Arts dan predikat Cum Laude Akademi Musik Gnesin pada bulan Juni 2022.
Sekembalinya ke tanah air, ia diberikan kesempatan untuk membuka rangkaian peringatan 70 tahun Sekolah Musik YPM dengan menggelar Resital Piano Tunggal di Amir Pasaribu Concert Hall, Bintaro.
"Kalau yang paling berkesan buat saya Pyotr Tchaikovsky dan Igor Frolov, karena saya sendiri penikmat musik jazz, jadi ada karya semacam ini bisa menikmati sendiri," kata Lydia dalam keterangannya di Surabaya, Senin.
Lydia menjelaskan, bahwa dirinya bersama Jonathan Chistian menggelar konser musik klasik hasil studi mereka di Rusia bertajuk "Memory of a dear place" di Amadeo Hall Surabaya belum lama ini.
Lydia adalah seorang musisi biola muda asli Surabaya yang telah menyelesaikan studi Magister (cum laude) di Rostov State Conservatory di Rusia. Tahun ini, ia masih berumur 27 tahun. Sementara Jonathan merupakan pianis lulusan Akademi Musik Gnesim, Moskow, Rusia.
Konser musik tersebut, lanjut dia, untuk membagikan kenangan mereka semasa studi di Rusia. Lagu yang mereka bawakan pun dari komposer-komposer Rusia, yakni Dmitri Skostakovich , Pyotr Tchaikovsky, Sergai Rachmainoff, George Gershwin/ Igor Frolov.
Ia mengaku suka bermain biola sejak dua puluh tahun silam. Spesialis musik yang ia bawakan adalah musik-musik klasik.
"Mungkin untuk spesialisasi kami lebih ke klasik, tapi kalau saya pribadi interes untuk ekspoler banyak genre yang lain, tentu pendidikan kami di klasik, jadi spesialisasi musik kami klasik," ucapnya.
Untuk itu, ia bertekad mengasah kemampuannya agar bisa menjadi musisi hebat. Atas kepiawaiannya bermain musik, Lidya pernah mendapat penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti Singapura dan Australia.
Lidya juga pernah menjadi Co-Concertmaster di Bandung Philharmonic pada tahun 2017. Selain itu, Lidya pernah mengikuti Southeast Asia Youth Orchestradi Thailand dan Vietnam pada tahun 2013 dan menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia.
Lidya pernah mengikuti Korean Symphony International Orchestra Academy yang diselenggarakan di Seoul, Korea pada tahun 2021. Setelah itu, ia ikut berpartisipasi dalam G20 Orchestra yang diadakan pada tahun 2022.
Tak kalah dengan Lydia, Jonathan juga sama hebatnya. Dia sudah belajar bermain musik piano seja usianya 6 tahun. Kini usia Jonathan 30 tahun.
Sejak duduk di bangku SMA di Yayasan Pendidikan Musik (YPM), Jonathan sudah banyak menerima penghargaan antara lain YPM Artist Diploma, YPM Gold Medal of Honour, The 2013 YPM Franz Szabo Prize for Distinction (dalam rangka Peringatan 60 tahun Sekolah Musik YPM), Award for Most Outstanding Performance, dan beberapa penghargaan lainnya.
Jonathan aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi, festival, masterclass, dan pagelaran konser. Baik di Akademi Musik Gnesin maupun di berbagai panggung Kota Moskow dan di berbagai penjuru Rusia lainnya.
Kemudian Jonathan lulus dengan gelar Master of Fine Arts dan predikat Cum Laude Akademi Musik Gnesin pada bulan Juni 2022.
Sekembalinya ke tanah air, ia diberikan kesempatan untuk membuka rangkaian peringatan 70 tahun Sekolah Musik YPM dengan menggelar Resital Piano Tunggal di Amir Pasaribu Concert Hall, Bintaro.