Palembang (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan akan melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di bulan Oktober 2023 menyemai hujan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu.
"Berdasarkan hasil rapat BPBD pusat dengan BMKG, ditemukan beberapa titik awan di Sumsel yang bisa disemai. Hal itu memungkinkan kami untuk melakukan TMC," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Senin.
Ia menambahkan TMC difokuskan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI) karena wilayah tersebut kabut asapnya paling banyak mengirim ke Kota Palembang.
TMC yang dilakukan menggunakan helikopter dari BRIN dan pengoperasiannya masih sama dengan sebelumnya, hanya saja TMC kali ini potensi awan bisa disemai dan hujan lebih mungkin terjadi melalui upaya tersebut
Sebelumnya pada hari Minggu (1/10) telah dilakukan TMC oleh BPBD dan hasilnya beberapa titik di Sumsel seperti wilayah Tanjung Enim, Pagar alam, Lubuk Linggau, dan Ogan Komering Ulu (OKI) kemudian hujan turun di wilayah tersebut.
Ia berharap di Kota Palembang juga akan turun hujan sehingga kabut asap akibat karhutla ini bisa teratasi.
"Di Palembang juga kami lakukan TMC dengan potensi awan yang memungkinkan, kita berharap hujan bisa turun," katanya.
Sebelumnya Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Sinta Andayani mengatakan potensi turunnya hujan awal Oktober ini akan terjadi di wilayah Barat Sumatera Selatan seperti di daerah Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Lubuk Linggau, dan Pagar alam. Namun intensitas hujannya masih tergolong hujan ringan.
Ia menambahkan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI) yang kawasan karhutla-nya menyebabkan asap di Kota Palembang, diawal bulan Oktober ini potensi hujan masih rendah.
"Sekitar dua hingga tiga hari ke depan potensi hujan di OKI dan OI masih rendah," katanya.
Menurutnya hujan merupakan hal yang paling efektif untuk memadamkan karhutla yang terjadi saat ini.