Palembang (ANTARA) - Tim perumus harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menetapkan harga minyak sawit mentah (CPO) untuk pembelian periode 1-15 September 2023 naik Rp366 per kilogram dari Rp10.495 menjadi 10.861 per kilogram
Analis Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian di Palembang, Senin, mengatakan kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya harga CPO di pasar global yang semakin banyak permintaan.
"Kenaikan ini juga di akibatkan cuaca panas yang menyebabkan beberapa negara mengalami penurunan produksi termasuk produk kompetitor dari minyak bunga matahari dan kedelai sehingga hukum ekonomi berlaku. Dengan adanya kenaikan permintaan, tidak hanya petani plasma, akan tetapi petani swadaya juga dapat menikmati kenaikan harga ini," katanya.
Ia menjelaskan kenaikan harga CPO juga berdampak dengan harga TBS untuk tahun tanam 10-20 tahun itu naik seharga Rp2.362 per kilogram dari periode sebelumnya senilai Rp2.286 per kilogram.
"Namun, kenaikan harga TBS ini juga dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya adanya kenaikan harga penjualan CPO dan harga Inti yang disampaikan perusahaan anggota tim penetapan harga TBS Provinsi Sumsel selama penjualan bulan Agustus 2023," katanya.
Selain itu, pelaku industri kelapa sawit diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran kebun dan lahan yang bisa merugikan semua pihak, kata Rudi.
Sementara harga TBS di Sumsel untuk usia tanam tiga tahun yang ditetapkan pada periode ini adalah Rp2.065 per kilogram, usia tanam empat tahun Rp2.116 per kilogram, usia tanam lima tahun Rp2.164 per kilogram, usia tanam enam tahun Rp2.206 per kilogram, dan usia tanam tujuh tahun Rp2.244 per kilogram.
Lalu, usia tanam delapan tahun Rp2.279 per kilogram, usia tanam sembilan tahun Rp2.309 per kilogram,usia tanam 21 tahun Rp2.331 per kilogram, usia tanam 22 tahun Rp2.305 per kilogram, usia tanam 23 tahun Rp2.274 per kilogram, usia 24 tahun Rp2.239 per kilogram, dan usia 25 tahun Rp2.163 per kilogram.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga CPO di Sumsel naik Rp366 per kilogram
Analis Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian di Palembang, Senin, mengatakan kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya harga CPO di pasar global yang semakin banyak permintaan.
"Kenaikan ini juga di akibatkan cuaca panas yang menyebabkan beberapa negara mengalami penurunan produksi termasuk produk kompetitor dari minyak bunga matahari dan kedelai sehingga hukum ekonomi berlaku. Dengan adanya kenaikan permintaan, tidak hanya petani plasma, akan tetapi petani swadaya juga dapat menikmati kenaikan harga ini," katanya.
Ia menjelaskan kenaikan harga CPO juga berdampak dengan harga TBS untuk tahun tanam 10-20 tahun itu naik seharga Rp2.362 per kilogram dari periode sebelumnya senilai Rp2.286 per kilogram.
"Namun, kenaikan harga TBS ini juga dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya adanya kenaikan harga penjualan CPO dan harga Inti yang disampaikan perusahaan anggota tim penetapan harga TBS Provinsi Sumsel selama penjualan bulan Agustus 2023," katanya.
Selain itu, pelaku industri kelapa sawit diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran kebun dan lahan yang bisa merugikan semua pihak, kata Rudi.
Sementara harga TBS di Sumsel untuk usia tanam tiga tahun yang ditetapkan pada periode ini adalah Rp2.065 per kilogram, usia tanam empat tahun Rp2.116 per kilogram, usia tanam lima tahun Rp2.164 per kilogram, usia tanam enam tahun Rp2.206 per kilogram, dan usia tanam tujuh tahun Rp2.244 per kilogram.
Lalu, usia tanam delapan tahun Rp2.279 per kilogram, usia tanam sembilan tahun Rp2.309 per kilogram,usia tanam 21 tahun Rp2.331 per kilogram, usia tanam 22 tahun Rp2.305 per kilogram, usia tanam 23 tahun Rp2.274 per kilogram, usia 24 tahun Rp2.239 per kilogram, dan usia 25 tahun Rp2.163 per kilogram.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga CPO di Sumsel naik Rp366 per kilogram