Palembang (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Palembang, Sumatera Selatan menghimpun dana sekitar Rp360 juta dari gerakan sedekah subuh (GSS) dalam beberapa bulan terakhir.
"Alhamdulillah GSS cukup sukses dengan berhasil menghimpun dana ratusan juta rupiah, gerakan ini akan dilanjutkan dengan lebih masif," kata Ketua Baznas Palembang Ridwan Nawawi di Palembang, Senin.
Menurut dia, pihaknya terus mengembangkan program penghimpunan dana untuk mendukung kegiatan peduli sosial dan membantu masyarakat miskin memperbaiki rumahnya yang kurang layak huni.
Selama ini program peduli sosial dan bantuan perbaikan rumah masyarakat miskin mengandalkan dari zakat, namun kini mendapat tambahan dana yang cukup besar dari GSS.
Dengan banyaknya sumber daya untuk mendukung kegiatan Baznas Palembang, bisa lebih banyak lagi masyarakat miskin yang bisa dibantu, ujarnya.
Khusus kegiatan perbaikan rumah melalui Program Bedah Rumah Baznas bersama Pemerintah Kota Palembang, dalam beberapa tahun terakhir telah dilakukan perbaikan atau renovasi 100 rumah.
Program bedah rumah yang didukung dana dari zakat pegawai lingkungan Pemkot Palembang itu merupakan program Palembang Peduli yang telah dilakukan sejak 2016.
"Program tersebut sudah dimulai sejak 2016, dengan dukungan GSS pegawai pemkot dan berbagai pihak lainnya, kegiatan Palembang Peduli itu pada 2023 bisa menjangkau sasaran yang lebih banyak," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk melakukan perbaikan rumah warga miskin dilakukan dengan dua cara perbaikan ringan dan berat dengan anggaran biaya Rp39 juta - Rp70 juta per unit.
Untuk perbaikan rumah yang sifatnya renovasi ringan ukuran 5 X 5 meter per segi pihaknya menyediakan bantuan dana sebesar Rp39 juta per unit, sedangkan yang sifatnya perbaikan berat ukuran 6 X 6 M² pihaknya mengalokasikan dana untuk membedah rumah Rp70 juta per unit, ujar Ketua Baznas Palembang.
Sementara Wakil Wali Kota Pembang Fitrianti Agustinda mengatakan hingga beberapa tahun ke depan secara bertahap pihaknya menargetkan renovasi atau perbaikan 1.960 rumah warga dari keluarga miskin yang tidak layak huni.
"Untuk melakukan renovasi rumah warga miskin tidak layak huni itu melalui berbagai program bedah rumah dinas perkimtan dan bekerja sama dengan baznas," ujar Wawako Fitrianti.
"Alhamdulillah GSS cukup sukses dengan berhasil menghimpun dana ratusan juta rupiah, gerakan ini akan dilanjutkan dengan lebih masif," kata Ketua Baznas Palembang Ridwan Nawawi di Palembang, Senin.
Menurut dia, pihaknya terus mengembangkan program penghimpunan dana untuk mendukung kegiatan peduli sosial dan membantu masyarakat miskin memperbaiki rumahnya yang kurang layak huni.
Selama ini program peduli sosial dan bantuan perbaikan rumah masyarakat miskin mengandalkan dari zakat, namun kini mendapat tambahan dana yang cukup besar dari GSS.
Dengan banyaknya sumber daya untuk mendukung kegiatan Baznas Palembang, bisa lebih banyak lagi masyarakat miskin yang bisa dibantu, ujarnya.
Khusus kegiatan perbaikan rumah melalui Program Bedah Rumah Baznas bersama Pemerintah Kota Palembang, dalam beberapa tahun terakhir telah dilakukan perbaikan atau renovasi 100 rumah.
Program bedah rumah yang didukung dana dari zakat pegawai lingkungan Pemkot Palembang itu merupakan program Palembang Peduli yang telah dilakukan sejak 2016.
"Program tersebut sudah dimulai sejak 2016, dengan dukungan GSS pegawai pemkot dan berbagai pihak lainnya, kegiatan Palembang Peduli itu pada 2023 bisa menjangkau sasaran yang lebih banyak," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk melakukan perbaikan rumah warga miskin dilakukan dengan dua cara perbaikan ringan dan berat dengan anggaran biaya Rp39 juta - Rp70 juta per unit.
Untuk perbaikan rumah yang sifatnya renovasi ringan ukuran 5 X 5 meter per segi pihaknya menyediakan bantuan dana sebesar Rp39 juta per unit, sedangkan yang sifatnya perbaikan berat ukuran 6 X 6 M² pihaknya mengalokasikan dana untuk membedah rumah Rp70 juta per unit, ujar Ketua Baznas Palembang.
Sementara Wakil Wali Kota Pembang Fitrianti Agustinda mengatakan hingga beberapa tahun ke depan secara bertahap pihaknya menargetkan renovasi atau perbaikan 1.960 rumah warga dari keluarga miskin yang tidak layak huni.
"Untuk melakukan renovasi rumah warga miskin tidak layak huni itu melalui berbagai program bedah rumah dinas perkimtan dan bekerja sama dengan baznas," ujar Wawako Fitrianti.