Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengakui lokasi KKB menyandera pilot Susi Air berada di medan yang sangat sulit dijangkau.
"Pimpinan KKB Egianus Kogoya juga sering berpindah-pindah lokasi penyanderaan di wilayah Nduga dan Lanny Jaya sehingga anggota sulit mendekati lokasi, apalagi KKB juga selalu menjaga sandera," katanya di Jayapura, Senin.
Kapolda Irjen Pol Fakhiri mengatakan upaya pembebasan sandera masih tetap mengedepankan negoisasi dengan memberikan ruang kepada tokoh masyarakat, agama dan pihak keluarga mendekati Egianus agar mau melepaskan sandera dalam keadaan selamat.
Pilot Susi Air Philip Mark Merthens disandera sejak tanggal 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Dari informasi yang diterima terungkap pejabat Bupati Nduga sudah bertemu dengan Egianus, namun apa hasil pembicaraannya masih menunggu informasi.
"Kita masih menunggu informasi lanjutan terkait pembicaraan yang dilakukan dengan kelompok Egianus, " kata Irjen Pol Fakhiri.
Fakhiri berharap, Egianus mau segera melepaskan sandera dalam keadaan sehat dan selamat tidak kurang apapun.
"Negoisasi bisa saja dilakukan namun yang terpenting tidak meminta kemerdekaan dan senjata atau amunisi," tegas Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.
"Pimpinan KKB Egianus Kogoya juga sering berpindah-pindah lokasi penyanderaan di wilayah Nduga dan Lanny Jaya sehingga anggota sulit mendekati lokasi, apalagi KKB juga selalu menjaga sandera," katanya di Jayapura, Senin.
Kapolda Irjen Pol Fakhiri mengatakan upaya pembebasan sandera masih tetap mengedepankan negoisasi dengan memberikan ruang kepada tokoh masyarakat, agama dan pihak keluarga mendekati Egianus agar mau melepaskan sandera dalam keadaan selamat.
Pilot Susi Air Philip Mark Merthens disandera sejak tanggal 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Dari informasi yang diterima terungkap pejabat Bupati Nduga sudah bertemu dengan Egianus, namun apa hasil pembicaraannya masih menunggu informasi.
"Kita masih menunggu informasi lanjutan terkait pembicaraan yang dilakukan dengan kelompok Egianus, " kata Irjen Pol Fakhiri.
Fakhiri berharap, Egianus mau segera melepaskan sandera dalam keadaan sehat dan selamat tidak kurang apapun.
"Negoisasi bisa saja dilakukan namun yang terpenting tidak meminta kemerdekaan dan senjata atau amunisi," tegas Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.