Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan terus berupaya menekan angka buta aksara guna meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membaca dan menulis Al Quran.
Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Jumat, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus menekan angka buta aksara dengan berbagai program unggulan.
Berbagai program itu, seperti Program Satu Sekolah Satu Rumah Juz Amma di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten OKU untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menulis dan membaca Al Quran.
"Program Satu Sekolah Satu Rumah Juz Amma seyogyanya mulai tahun 2020 lalu. Namun tertunda lantaran COVID-19 hingga baru akan diluncurkan pada 2024 mendatang," katanya.
Dia menjelaskan program ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memerangi buta aksara di Kabupaten OKU yang akan diterapkan di setiap sekolah di daerah itu.
Upaya lainnya yang dilakukan Pemkab OKU, yakni menggalakkan perpustakaan keliling dan bekerja sama dengan Kampung Dongeng Sumatera Selatan memotivasi minat baca maupun belajar melalui bermain serta mendengarkan cerita.
Upaya ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemkab OKU yang tinggi terhadap bidang pendidikan, salah satunya pemberantasan buta aksara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, angka buta aksara di Kabupaten OKU mencapai 1,63 persen dan pada 2019 turun menjadi 0,70 persen.
Hal itu artinya, katanya, terjadi penurunan sebesar 0,93 persen berkat kerja sama Pemerintah Kabupaten OKU dengan komunitas pendidikan di wilayah itu.
"Hasil pencapaian tersebut, Kabupaten OKU masuk nominasi penganugerahan keaksaraan tingkat nasional," ungkapnya.