Jakarta (ANTARA) - Tunggal putra Indonesia Zidane Cahyo Nugroho membuka kemenangan pertama dari nomor perorangan Kejuaraan Badminton Junior Asia (BAJC) 2023 berkat permainan agresif untuk menundukkan S.S.M Sifat Ullah asal Bangladesh, Rabu.
"Laga hari ini masih beradaptasi dengan kondisi angin dan pencahayaan. Jadi saya mencoba untuk menyerang terlebih dahulu," ungkap Zidane melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
Dalam pertandingan yang berlangsung di GOR Among Rogo, Yogyakarta, itu Zidane memetik kemenangan dua gim langsung 21-15, 21-12.
Baik Zidane dan Sifat mengawali pertandingan pada babak kedua karena keduanya mendapat bye di babak pertama.
Pada laga tersebut, Zidane mengaku masih beradaptasi dengan arena pertandingan yang berangin sehingga ia memilih bermain lebih hati-hati untuk mengatasi kondisi lapangan.
Zidane yang punya target pribadi menjadi yang terbaik di turnamen itu mengatakan berupaya tampil konsisten di setiap pertandingan yang dilakoni.
"Saya ingin fokus pada setiap pertandingannya. Target saya pribadi di sini ingin konsisten pada setiap pertandingan," imbuh Zidane.
Usai pertandingan, pebulu tangkis kelahiran 22 Agustus 2006 itu menceritakan tentang asal mula pemilihan namanya yang identik dengan legenda sepak bola asal Prancis.
"Saya dahulu lahir saat Zinedine Zidane sangat ikonik. Saat itu kalau tidak salah ia tampil di final dan menyundul pesepak bola Italia Marco Materazzi. Nama saya diambil dari situ," tutur Zidane.
Tidak heran kedua orang tua pemain asal asal Bontang, Kalimantan Timur, itu memberikan nama Zidane buat anaknya.
"Saya sempat menekuni sepak bola dari kecil hingga akhirnya berubah pikiran untuk akhirnya menjadi pebulu tangkis," pungkas Zidane.
Dengan hasil tersebut, Zidane Cahyo Nugroho lolos ke babak ketiga dan menantang tunggal putra China Huang Jia Ming.
Wakil Negeri Tirai Bambu itu melangkah ke babak ketiga seusai mengatasi pebulu tangkis Uni Emirat Arab Barath Latheesh dengan skor 21-15, 21-18.
"Laga hari ini masih beradaptasi dengan kondisi angin dan pencahayaan. Jadi saya mencoba untuk menyerang terlebih dahulu," ungkap Zidane melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
Dalam pertandingan yang berlangsung di GOR Among Rogo, Yogyakarta, itu Zidane memetik kemenangan dua gim langsung 21-15, 21-12.
Baik Zidane dan Sifat mengawali pertandingan pada babak kedua karena keduanya mendapat bye di babak pertama.
Pada laga tersebut, Zidane mengaku masih beradaptasi dengan arena pertandingan yang berangin sehingga ia memilih bermain lebih hati-hati untuk mengatasi kondisi lapangan.
Zidane yang punya target pribadi menjadi yang terbaik di turnamen itu mengatakan berupaya tampil konsisten di setiap pertandingan yang dilakoni.
"Saya ingin fokus pada setiap pertandingannya. Target saya pribadi di sini ingin konsisten pada setiap pertandingan," imbuh Zidane.
Usai pertandingan, pebulu tangkis kelahiran 22 Agustus 2006 itu menceritakan tentang asal mula pemilihan namanya yang identik dengan legenda sepak bola asal Prancis.
"Saya dahulu lahir saat Zinedine Zidane sangat ikonik. Saat itu kalau tidak salah ia tampil di final dan menyundul pesepak bola Italia Marco Materazzi. Nama saya diambil dari situ," tutur Zidane.
Tidak heran kedua orang tua pemain asal asal Bontang, Kalimantan Timur, itu memberikan nama Zidane buat anaknya.
"Saya sempat menekuni sepak bola dari kecil hingga akhirnya berubah pikiran untuk akhirnya menjadi pebulu tangkis," pungkas Zidane.
Dengan hasil tersebut, Zidane Cahyo Nugroho lolos ke babak ketiga dan menantang tunggal putra China Huang Jia Ming.
Wakil Negeri Tirai Bambu itu melangkah ke babak ketiga seusai mengatasi pebulu tangkis Uni Emirat Arab Barath Latheesh dengan skor 21-15, 21-18.