Jakarta (ANTARA) - Sudah berkecimpung di dunia hiburan sejak kecil, kakak beradik Naura Ayu dan Neona Ayu mengaku masih sering mengalami perundungan atau bullying.

Menurut Naura, saat ini masyarakat telah banyak yang memiliki pikiran yang terbuka dan memiliki kebebasan berpendapat.

Namun dia menyayangkan, banyak masyarakat yang justru menyalahgunakan kebebasan berpendapat itu khususnya di media sosial.

“Terkadang yang bikin aku bingung, kenapa di zaman sekarang, dimana yang katanya anak-anak dinilai sudah open minded, open minded itu disalah gunakan untuk melakukan bullying,” ungkap Naura saat dijumpai di Eureka Fest 2023, Senayan Park, Jakarta Selatan, Jumat.

“Kayak aku sama Neona, kita kan kadang suka dibully karena skintone kita, nggak mancung juga. Jadi kadang itu jadi bahan perundungan orang. Tapi itu adalah hal yang nggak mau kita ubah karena ya ini kita,” imbuhnya.


Oleh sebab itu, Naura mengaku bahwa dirinya sering merasa sulit untuk menjadi diri sendiri. Dia juga sering mempertanyakan dan meragukan dirinya sendiri karena omongan negatif dari masyarakat.


Namun, kini Naura sudah menyadari bahwa selama hal yang dia lakukan tidak meragukan orang lain, maka dia akan tetap percaya diri untuk melakukannya. Hal tersebut dilakukan Naura agar dirinya bisa terus maju dan mengembangkan dirinya.

“Jadi aku selalu usaha introspeksi diri, jadi diri yang lebih baik, aku harap itu juga banyak dilakuin sama remaja lain yang mungkin sekarang merasa hal yang sama. Dan semoga para remaja sekarang juga menggunakan sosial media dengan baik,” ujar Naura.

Sebagai figur publik, Naura pun juga kerap menyampaikan kepada masyarakat khususnya remaja untuk bisa lebih percaya diri. Salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan menulis buku yang berjudul “Teen’s Guide to Self-Discovery”.

“Aku punya banyak sekali pesan-pesan untuk para remaja dan aku tulis di buku itu. Aku milih lewat buku karena aku merasa kalau dari sosmed, akan banyak sekali pendapat dan aku harus meluruskan lagi. Kalau buku, mereka beli buku itu, artinya mereka mau baca dan mau tahu. Jadi aku pikir ya lewat buku saja,” terang Naura.

“Aku juga sering dapat DM dari orang, mereka nggak punya teman cerita dan mereka ceritanya ke aku. Cuma karena banyak banget, jadi aku nggak bisa balas satu-satu. Tapi aku merasa kasihan sama mereka. Jadi mungkin dari buku ini aku berusaha untuk ada buat mereka,” lanjutnya.

Di sisi lain, sang adik yakni Neona juga berpesan agar tidak terlalu mendengarkan komentar negatif dari masyarakat. Dengan demikian, para remaja pun bisa menjelajahi dirinya dan belajar banyak hal.

“Nggak usah terlalu didengar. Tutup kuping saja. Selama nyaman dan pede, hal itu baik dan nggak merugikan orang ya just do it,” tutur Neona.


Pewarta : Lifia Mawaddah Putri
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024