Jakarta (ANTARA) - Dunia pesantren kembali diangkat menjadi salah satu tema di  film, menelisik lebih spesifik kehidupan di pondok pesantren tradisional.

Kali ini sutradara Indonesia, Shalahuddin Siregar,  yang dikenal lewat karya-karya dokumenternya mengangkat pesantren dari sisi yang khas di Cirebon.

Film “Pesantren” akan tayang perdana di Bioskop Online mulai 24 Mei 2023.

Menurut siaran resminya, Minggu, alasan sang sutradara menggarap film ini ada kaitannya dengan film “Negeri di Bawah Kabut” yang pernah dia rilis tahun 2011 lalu. Film itu bercerita tentang kehidupan masyarakat petani di Desa Genikan, yang berada di kaki Gunung Merbabu.

“Salah satu karakter di film dokumenter panjang pertama saya “Negeri di Bawah Kabut” adalah anak 12 tahun bernama Arifin yang ingin masuk SMP Negeri tetapi orang tuanya terlalu miskin untuk membayar biaya registrasi yang mahal. Akhirnya mereka mengirim Arifin ke pesantren,” kata Udin, sapaan akrab Shalahuddin Siregar.

“Ketika film ini dirilis, ada yang menyayangkan keputusan mengirimkan Arifin ke pesantren karena mereka mengira dia akan dididik menjadi teroris. Pesantren juga sering dituduh kolot dan tidak berkembang. Saya terganggu dengan stigma ini, tetapi meskipun beragama Islam, saya tidak punya pengetahuan yang cukup tentang pesantren. Karena itulah saya membuat film ini, untuk mencari tahu seperti apa sebenarnya kehidupan di pesantren,” imbuhnya.


Pewarta : Lifia Mawaddah Putri
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024