Palembang (ANTARA) - Lion Air Group menyebutkan sejumlah penerbangan maskapai ini keberangkatan berasal dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Kota Palembang, Sumatera Selatan mengalami keterlambatan karena cuaca buruk dan faktor-faktor lainnya.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Rabu, mengatakan penerbangan alami keterlambatan itu, masing-masing satu penerbangan rute menuju Bandara Internasional Juanda (Surabaya), Bandara Internasional Hang Nadim (Batam), dan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Cengkareng Tangerang).
Ia menjelaskan faktor keterlambatan keberangkatan rute penerbangan Palembang-Surabaya itu disebabkan dampak cuaca kurang baik di Tanjung Pandan, Bangka Belitung yang mempengaruhi operasional penerbangan.
Pesawat yang melayani rute Pangkalpinang ke Tanjung Pandan harus kembali ke Pangkalpinang, karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk pendaratan dengan jarak pandang pendek sehingga terganggunya rotasi pesawat dan keterlambatan rute Pangkalpinang-Tanjung Pandan-Pangkalpinang-Palembang-Surabaya.
Sedangkan pada rute penerbangan Palembang-Jakarta dikarenakan adanya pemeriksaan atau perawatan tambahan yang dilakukan pada pesawat secara tidak terjadwal dilakukan di Jakarta dan Pangkalpinang sebagai bagian dari upaya memastikan bahwa pesawat selalu dalam kondisi baik dan siap terbang dengan aman, dan itu membutuhkan waktu sedikit lebih lama.
Lalu, untuk rute penerbangan Palembang-Batam itu disebabkan penerbangan dari Pangkalpinang dan Batam menuju Palembang terlambat tiba, sehingga pesawat yang sudah ada di Palembang harus menunggu beberapa penumpang yang melakukan transit.
Ia mengatakan pihaknya sudah menyampaikan penjelasan dan kejelasan kepada seluruh penumpang sesuai perkembangan operasional kepada mereka yang terkena dampak dari hal tersebut.
“Kami juga sudah memberikan kompensasi berdasarkan ketentuan yang berlaku, sebagai bagian memastikan setiap penumpang mendapatkan perhatian secara tepat,” ujarnya pula.
Lion Air melakukan evaluasi menyeluruh atas keterlambatan penerbangan dan mengambil tindakan yang tepat dalam meminimalisir terjadinya kejadian serupa, kata Danang lagi.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Rabu, mengatakan penerbangan alami keterlambatan itu, masing-masing satu penerbangan rute menuju Bandara Internasional Juanda (Surabaya), Bandara Internasional Hang Nadim (Batam), dan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Cengkareng Tangerang).
Ia menjelaskan faktor keterlambatan keberangkatan rute penerbangan Palembang-Surabaya itu disebabkan dampak cuaca kurang baik di Tanjung Pandan, Bangka Belitung yang mempengaruhi operasional penerbangan.
Pesawat yang melayani rute Pangkalpinang ke Tanjung Pandan harus kembali ke Pangkalpinang, karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk pendaratan dengan jarak pandang pendek sehingga terganggunya rotasi pesawat dan keterlambatan rute Pangkalpinang-Tanjung Pandan-Pangkalpinang-Palembang-Surabaya.
Sedangkan pada rute penerbangan Palembang-Jakarta dikarenakan adanya pemeriksaan atau perawatan tambahan yang dilakukan pada pesawat secara tidak terjadwal dilakukan di Jakarta dan Pangkalpinang sebagai bagian dari upaya memastikan bahwa pesawat selalu dalam kondisi baik dan siap terbang dengan aman, dan itu membutuhkan waktu sedikit lebih lama.
Lalu, untuk rute penerbangan Palembang-Batam itu disebabkan penerbangan dari Pangkalpinang dan Batam menuju Palembang terlambat tiba, sehingga pesawat yang sudah ada di Palembang harus menunggu beberapa penumpang yang melakukan transit.
Ia mengatakan pihaknya sudah menyampaikan penjelasan dan kejelasan kepada seluruh penumpang sesuai perkembangan operasional kepada mereka yang terkena dampak dari hal tersebut.
“Kami juga sudah memberikan kompensasi berdasarkan ketentuan yang berlaku, sebagai bagian memastikan setiap penumpang mendapatkan perhatian secara tepat,” ujarnya pula.
Lion Air melakukan evaluasi menyeluruh atas keterlambatan penerbangan dan mengambil tindakan yang tepat dalam meminimalisir terjadinya kejadian serupa, kata Danang lagi.