Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi keberanian anak asuh panti asuhan di Palembang, Sumatra Selatan, yang telah mengunggah video rekaman kekerasan terhadap anak di media sosial (medsos) sehingga kasus kekerasan di panti tersebut dapat terungkap.

"Saya ingin menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas keberanian anak asuh menggugah video tersebut. Terbayang situasi anak yang selama ini tidak bisa membela dirinya sendiri sehingga memberanikan diri menggugah video tersebut di media sosial," kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

KPAI menyesalkan terjadinya kekerasan di panti tersebut sejak setahun terakhir dengan 18 anak mengalami berbagai kekerasan yang dilakukan oleh pemilik panti.

"Bahkan yang lebih memilukan dialami anak disabilitas berkursi roda, yang paling sering mendapat kekerasan dari pelaku," ujar Jasra Putra.

Lebih jauh KPAI menemukan bahwa sebelum kasus ini terungkap, ada anak panti yang masuk Rumah Sakit Charitas Palembang karena perbuatan pelaku.

KPAI pun mendorong Polri untuk membongkar lebih jauh perbuatan pelaku sejak pertama kali panti didirikan.

"Dengan temuan-temuan yang sangat mengkhawatirkan ini. Jangan sampai ada korban tertinggal," kata Jasra Putra.

Pewarta : Anita Permata Dewi
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024