Jakarta (ANTARA) - Tyson Fury mempertahankan gelar juara kelas berat WBC setelah menghentikan perlawanan rekan senegaranya dari Inggris Derek Chisora, Sabtu (Minggu pagi WIB) dan kini menatap tantangan berikutnya untuk menyatukan gelar melawan petinju Ukraina Oleksandr Usyk.

Fury, yang belum terkalahkan dalam karirnya sebagai petinju profesional, memegang kendali sejak bel pembukaan.

Dan dengan mata Chisora yang mulai tertutup, wasit Victor Loughlin menghentikan pertarungan sembilan detik sebelum babak ke-10 berakhir di Stadion Tottenham Hotspur, Inggris.

Petinju berusia 34 tahun itu kini membukukan rekor 33 kemenangan dari 34 pertarungan dengan satu hasil seri.

Kemenangan terbaru Fury juga membuka jalan untuk pertarungan penyatuan gelar melawan Usyk, juara kelas berat IBF, WBA, dan WBO.

Usyk berada di sisi ring menyaksikan pertarungan Sabtu malam itu ketika dia kembali ke arena di mana dia mencopot semua gelar petinju Inggris Anthony Joshua pada bulan September 2021 sebelum mengalahkannya lagi di Jeddah Juli ini.

Fury, setelah berterima kasih kepada sekitar 60.000 penonton dan memberikan penghormatan kepada lawannya yang kalah dengan memimpin penonton dalam pekikan "One Derek Chisora", mengalihkan perhatiannya ke Usyk dengan Joe Joyce kelas berat Inggris juga datang ke ring.

"Usyk, kamu berikutnya, saya telah melakukannya dengan seorang Ukraina, (Wladimir) Klitschko, mari kita mulai," kata Fury kepada BT Sport, seperti dilansir AFP.

Usyk tetap diam, dengan Chisora menambahkan: "Terima kasih Tyson, saya sangat menghargai itu. Kita berteman.

"Akan ada pertarungan besar yang akan datang, semua orang ingin melihat satu juara di divisi kelas berat."

Fury, sementara itu, kemudian mengalihkan perhatiannya ke Joyce.

"Saya mengatakan kepada Joe Joyce, petarung yang brilian, dia pantas mendapatkan perebutan gelar," kata Fury. "Jika si kelinci (Usyk) tidak bertarung, kami akan bertarung di Wembley."

Joyce menambahkan: "Saya akan mengambil keduanya. Seperti yang Fury katakan, jika bukan Usyk maka saya."

Satu-satunya pertarungan Fury sebelumnya tahun ini adalah ketika ia mengalahkan Dillian Whyte pada ronde keenam di Wembley pada bulan April.

Setelah pertarungan melawan Whyte ketika itu, Fury mengumumkan pengunduran dirinya tapi bujuk rayu ring tinju terbukti terlalu kuat.

Pertarungan dengan Usyk adalah pertarungan yang ingin dilihat para penggemar, sementara "Battle of Britain" yang telah lama dinantikan antara Fury dan Joshua gagal setelah pembicaraan antara kedua kubu gagal.

Itu membuat Fury melawan Chisora sebagai gantinya.

Fury adalah favorit yang luar biasa untuk mengalahkan Chisora mengingat dia telah mengalahkannya dengan meyakinkan dalam dua pertarungan sebelumnya, termasuk kemenangan di ronde ke-10 ketika mereka terakhir bertemu delapan tahun lalu.

Namun demikian, Chisora yang berusia 38 tahun telah memenangkan rasa hormat sepanjang karir 46 pertarungannya karena kemampuannya untuk melakukan pukulan.

Pekan ini menandai peringatan tujuh tahun kesuksesan Fury yang menakjubkan atas Klitschko yang membuatnya pertama kali menjadi juara dunia, tetapi juga memicu krisis kesehatan mental yang besar sebelum kembali ke atas ring dengan kemenangan.

Pada malam yang sangat dingin di kandang klub sepak bola Liga Premier Tottenham, Fury malah berlari, bukan berjalan, menuju ring.

Fury berbobot lebih lebih berat yakni 121,8 kg dibandingkan Chisora yang berbobot 118,2 kg.

Sang juara, dengan tinggi 6 kaki 9 inci (2,06 meter) juga jauh lebih tinggi dan menahan Chisora saat berulang kali mendaratkan pukulan, termasuk beberapa pukulan kepala, dengan sedikit konsekuensi yang dibalas oleh penantangnya.

Tampaknya hanya masalah waktu sebelum Fury menang, dengan wasit Loughlin terlihat berbicara di sudut Chisora di akhir ronde kesembilan sebelum berhenti segera setelah itu.

Pewarta : Teguh Handoko
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024