Jakarta (ANTARA) - Kepala Pelayanan Mabes Polri (Kayanma Polri) Kombes Pol. Yudhi Sulistianto Wahid membantah asap yang keluar dari ruang Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri, Kamis malam (25/11), merupakan insiden kebakaran.
Di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, Yudhi mengatakan asap tersebut terjadi akibat korsleting listrik di salah satu ruangan penyimpanan server.
"Terkait masalah kejadian semalam, yang terjadi di lantai satu Intelkam itu adalah bukan kebakaran, tapi korsleting listrik yang terjadi di salah satu ruang tempat penyimpanan server Baintelkam," kata Yudhi.
Dia menjelaskan saat peristiwa itu terjadi, tidak ada anggota polisi yang sedang bertugas di ruangan. Gedung tempat korsleting tersebut memang dalam keadaan kosong karena akan direnovasi untuk pembangunan gedung baru tahun depan.
"Jadi, masih ada sisa alat-alat yang ingin dipindahkan posisinya. Ada kesalahan sehingga terjadi korsleting yang menimbulkan asap, tapi itu alat elektronik sehingga efeknya itu asap pasti banyak," jelasnya.
Yudhi mengatakan korsleting terjadi diduga karena kesalahan teknis pemindahan alat-alat elektronik berupa baterai UPS (uninterruptible power supply) milik Baintelkam oleh dua orang teknisi.
"Soalnya itu kejadian pada saat teknisi lagi memindahkan, sehingga ada korsleting yang menimbulkan asap, sehingga seolah-olah terjadi kebakaran," tambahnya.
Terkait dugaan kesalahan pemindahan baterai UPS itu, Yudhi menyebut pihaknya akan memeriksa dua orang teknisi yang merupakan vendor dari Baintelkam.
"Pasti kami periksa, tetap sesuai aturan diperiksa kenapa itu bisa terjadi dan pusat laboratorium forensik (puslabfor) dan identifikasi; juga sudah olah tempat kejadian perkara (TKP)," tuturnya.
Dia menambahkan kondisi lokasi tempat terjadinya korsleting itu kini sudah dalam keadaan kondusif dan tidak ada permasalahan berarti. Pihaknya saat ini tengah mengadakan pembersihan bangunan dari dampak peristiwa korsleting.
"Kita lihat sendiri pagi ini bahwa tidak ada bekas kebakaran seperti berita-berita yang terjadi," ujar Yudhi.
Sebelumnya, diberitakan kebakaran terjadi di salah satu ruang Baintelkam pada Kamis malam. Petugas call center Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Suparno mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 19.55 WIB.
Api berhasil dipadamkan sekitar tiga menit kemudian dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun asap tebal kembali muncul sekitar pukul 22.15 WIB.
Di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, Yudhi mengatakan asap tersebut terjadi akibat korsleting listrik di salah satu ruangan penyimpanan server.
"Terkait masalah kejadian semalam, yang terjadi di lantai satu Intelkam itu adalah bukan kebakaran, tapi korsleting listrik yang terjadi di salah satu ruang tempat penyimpanan server Baintelkam," kata Yudhi.
Dia menjelaskan saat peristiwa itu terjadi, tidak ada anggota polisi yang sedang bertugas di ruangan. Gedung tempat korsleting tersebut memang dalam keadaan kosong karena akan direnovasi untuk pembangunan gedung baru tahun depan.
"Jadi, masih ada sisa alat-alat yang ingin dipindahkan posisinya. Ada kesalahan sehingga terjadi korsleting yang menimbulkan asap, tapi itu alat elektronik sehingga efeknya itu asap pasti banyak," jelasnya.
Yudhi mengatakan korsleting terjadi diduga karena kesalahan teknis pemindahan alat-alat elektronik berupa baterai UPS (uninterruptible power supply) milik Baintelkam oleh dua orang teknisi.
"Soalnya itu kejadian pada saat teknisi lagi memindahkan, sehingga ada korsleting yang menimbulkan asap, sehingga seolah-olah terjadi kebakaran," tambahnya.
Terkait dugaan kesalahan pemindahan baterai UPS itu, Yudhi menyebut pihaknya akan memeriksa dua orang teknisi yang merupakan vendor dari Baintelkam.
"Pasti kami periksa, tetap sesuai aturan diperiksa kenapa itu bisa terjadi dan pusat laboratorium forensik (puslabfor) dan identifikasi; juga sudah olah tempat kejadian perkara (TKP)," tuturnya.
Dia menambahkan kondisi lokasi tempat terjadinya korsleting itu kini sudah dalam keadaan kondusif dan tidak ada permasalahan berarti. Pihaknya saat ini tengah mengadakan pembersihan bangunan dari dampak peristiwa korsleting.
"Kita lihat sendiri pagi ini bahwa tidak ada bekas kebakaran seperti berita-berita yang terjadi," ujar Yudhi.
Sebelumnya, diberitakan kebakaran terjadi di salah satu ruang Baintelkam pada Kamis malam. Petugas call center Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Suparno mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 19.55 WIB.
Api berhasil dipadamkan sekitar tiga menit kemudian dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun asap tebal kembali muncul sekitar pukul 22.15 WIB.