Baturaja (ANTARA) - Desa Marta Jaya, Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menuju Kampung Perikanan berskala nasional karena didukung dengan sarana dan prasarana memadai.
Pejabat Bupati OKU, Teddy Meilwansyah di Baturaja, Kamis mengatakan bahwa pemerintah daerah mendorong Desa Marta Jaya menjadi Kampung Perikanan Ikan Gabus berskala nasional pada 2023.
Sebagai bentuk dukungan pihaknya mengusulkan bantuan dua unit mesin cetak pelet apung untuk pakan ikan kapasitas satu kwintal per jam kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
"Bantuan ini disetujui dan sudah diterima kelompok pembudidaya ikan gabus di Desa Marta Jaya," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat di desa tersebut juga dibantu pemerintah berupa mesin penghalus bahan pembuatan pelet pakan ikan untuk membuat makanan ikan secara mandiri.
"Target kami awal tahun 2023 Desa Marta Jaya dapat diresmikan menjadi Kampung Perikanan berskala nasional," tegasnya.
Sementara itu, Agus Sutikno salah seorang pembudidaya ikan gabus di Desa Marta Jaya mengaku senang menyusul bantuan dari pemerintah yang terus berdatangan mulai dari pakan ikan hingga dua unit mesin cetak pelet apung diperuntukkan bagi masyarakat di desa itu yang mayoritas membudidayakan ikan gabus.
"Ditambah lagi bantuan satu ton bahan baku pakan ikan berupa tepung ikan dan bongkel kedelai," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, bantuan juga datang dari PT Anugerah Langgeng berupa pinjaman dua unit alat berat untuk pembuatan sebanyak 32 demplot utama kolam ikan gabus.
"Target keseluruhan kolam yang akan dibuat sebanyak 520 buah untuk 7 dusun yang ada di Marta Jaya. Masing-masing dusun akan menggarap sebanyak 70 kolam dan 30 kolamnya untuk demplot," ujar Agus seraya menambahkan masa panen ikan gabus ini memakan waktu sekitar delapan bulan setelah tebar benih di kolam.
Pejabat Bupati OKU, Teddy Meilwansyah di Baturaja, Kamis mengatakan bahwa pemerintah daerah mendorong Desa Marta Jaya menjadi Kampung Perikanan Ikan Gabus berskala nasional pada 2023.
Sebagai bentuk dukungan pihaknya mengusulkan bantuan dua unit mesin cetak pelet apung untuk pakan ikan kapasitas satu kwintal per jam kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
"Bantuan ini disetujui dan sudah diterima kelompok pembudidaya ikan gabus di Desa Marta Jaya," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat di desa tersebut juga dibantu pemerintah berupa mesin penghalus bahan pembuatan pelet pakan ikan untuk membuat makanan ikan secara mandiri.
"Target kami awal tahun 2023 Desa Marta Jaya dapat diresmikan menjadi Kampung Perikanan berskala nasional," tegasnya.
Sementara itu, Agus Sutikno salah seorang pembudidaya ikan gabus di Desa Marta Jaya mengaku senang menyusul bantuan dari pemerintah yang terus berdatangan mulai dari pakan ikan hingga dua unit mesin cetak pelet apung diperuntukkan bagi masyarakat di desa itu yang mayoritas membudidayakan ikan gabus.
"Ditambah lagi bantuan satu ton bahan baku pakan ikan berupa tepung ikan dan bongkel kedelai," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, bantuan juga datang dari PT Anugerah Langgeng berupa pinjaman dua unit alat berat untuk pembuatan sebanyak 32 demplot utama kolam ikan gabus.
"Target keseluruhan kolam yang akan dibuat sebanyak 520 buah untuk 7 dusun yang ada di Marta Jaya. Masing-masing dusun akan menggarap sebanyak 70 kolam dan 30 kolamnya untuk demplot," ujar Agus seraya menambahkan masa panen ikan gabus ini memakan waktu sekitar delapan bulan setelah tebar benih di kolam.