Baturaja (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mencarikan solusi untuk mengatasi serangan hama yang menyerang tanaman duku milik petani di daerah itu hingga mengalami gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian OKU, Joni Saihu di Baturaja, Sumatera Selatan, Rabu, menuturkan akibat serangan hama ratusan hektare perkebunan duku di Kecamatan Lubuk Batang dan Sinar Peninjauan mati hingga petani merugi.
"Ada sekitar 100 hektare tanaman duku di dua kecamatan tersebut yang rusak, bahkan mati akibat diserang hama," kata Joni.
Terkait hal itu, pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk mencari tahu jenis hama yang menyerang tanaman petani tersebut.
Puluhan tim yang dikerahkan itu saat ini sedang mengumpulkan bahan awal untuk dilakukan riset agar dapat mengetahui jenis hama yang menyerang sehingga bisa menentukan obat penangkalnya.
"Dugaan sementara penyebab tanaman mati karena penyakit kanker batang duku. Namun, untuk mengetahui secara pasti saat ini masih dilakukan riset. Mudah-mudahan dalam waktu sudah ada hasilnya," tegasnya.
Sementara itu, menurut Guntur, salah seorang petani duku asal Desa Lubuk Batang Baru, Kecamatan Lubuk Batang secara terpisah menuturkan bahwa serangan hama kecil seperti bentuk serangga ini terjadi sejak dua tahun terakhir hingga menyebabkan petani gagal panen secara total.
Menurut dia, serangan hama berdampak pada produksi duku menurun drastis mencapai 70 persen karena ratusan batang duku di wilayah itu mati hingga gagal panen.
Ia berharap pihak terkait melakukan upaya untuk mengatasi serangan hama seperti menyediakan obat anti hama agar petani tidak merugi.
"Sudah dua tahun terakhir kami terpaksa gigit jari karena gagal panen akibat banyak pohon duku yang mati," ujar dia.
Kepala Dinas Pertanian OKU, Joni Saihu di Baturaja, Sumatera Selatan, Rabu, menuturkan akibat serangan hama ratusan hektare perkebunan duku di Kecamatan Lubuk Batang dan Sinar Peninjauan mati hingga petani merugi.
"Ada sekitar 100 hektare tanaman duku di dua kecamatan tersebut yang rusak, bahkan mati akibat diserang hama," kata Joni.
Terkait hal itu, pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk mencari tahu jenis hama yang menyerang tanaman petani tersebut.
Puluhan tim yang dikerahkan itu saat ini sedang mengumpulkan bahan awal untuk dilakukan riset agar dapat mengetahui jenis hama yang menyerang sehingga bisa menentukan obat penangkalnya.
"Dugaan sementara penyebab tanaman mati karena penyakit kanker batang duku. Namun, untuk mengetahui secara pasti saat ini masih dilakukan riset. Mudah-mudahan dalam waktu sudah ada hasilnya," tegasnya.
Sementara itu, menurut Guntur, salah seorang petani duku asal Desa Lubuk Batang Baru, Kecamatan Lubuk Batang secara terpisah menuturkan bahwa serangan hama kecil seperti bentuk serangga ini terjadi sejak dua tahun terakhir hingga menyebabkan petani gagal panen secara total.
Menurut dia, serangan hama berdampak pada produksi duku menurun drastis mencapai 70 persen karena ratusan batang duku di wilayah itu mati hingga gagal panen.
Ia berharap pihak terkait melakukan upaya untuk mengatasi serangan hama seperti menyediakan obat anti hama agar petani tidak merugi.
"Sudah dua tahun terakhir kami terpaksa gigit jari karena gagal panen akibat banyak pohon duku yang mati," ujar dia.