Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, mendorong pengembangan produk turunan ikan gabus karena selama ini lebih banyak dijual dalam olahan segar.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuasin Septi Fitri di Pangkalan Balai, Selasa, mengatakan, program ini untuk mendukung program pemerintah terkait inovasi zero waste (tanpa sisa) di bidang perikanan.

“Ikan gabus di Banyuasin ini cukup berlimpah, tapi produk turunannya masih sedikit sehingga perlu didorong oleh pemerintah agar benar-benar tanpa sisa," kata dia.

Investasi perikanan ke depan diharapkan berorientasi pada konsep bisnis hilirisasi perikanan yang terintegrasi dengan mengoptimalkan hilirisasi produk utama serta produk turunan.

Pendekatan ini sejalan dengan konsep blue economy yang salah satunya bercirikan zero waste, adopsi inovasi, multiplier economy dan social inclusive.

Dengan memanfaatkan limbah produk yang bernilai tambah, akan melahirkan industri yang nir limbah, kata dia.

Pendekatan berikutnya yakni integrasi antara perusahaan berskala menengah besar dengan UMKM dalam kemitraan sinergis yang saling menguntungkan.

Sejauh ini pemkab mendorong diluncurkan produk turunan ikan gabus yakni albumin dalam bentuk tablet atau sirup.

Albumin merupakan jenis protein yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka.

Kandungan asam amino esensial dan asam lemak pada ikan gabus membantu memulihkan penyembuhan luka.

Produk Albumin ini segera dibuatkan izin edar oleh Dinas Perikanan sehingga dapat dipasarkan ke masyarakat.

Selain itu, beragam produk turunan lainnya seperti kerupuk, abon dan minuman kesehatan juga sudah dikenal di pasar domestik.

Untuk itu, pemkab akan menggandeng para pelaku UMKM untuk pengembangan bisnis beragam produk turunan ikan gabus ini untuk meningkatkan nilai tambah.

 

Pewarta : Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024