Palembang (ANTARA) - Kementerian Linkungan Hidup dan Kehutanan menggandeng Asia Pulp & Paper Sinar Mas membangun Pusat Persemaian Sriwijaya Kemampo berkapasitas 10 juta bibit per tahun di Sumatera Selatan.

KLHK dan APP Sinar Mas menandatangani nota kesepahaman diwakili Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono dan Managing Director APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata disaksikan Menteri LHK Siti Nurbaya di Jakarta, Selasa.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan peran APP Sinar Mas ini sebagai bentuk dukungan para pemangku kepentingan sektor kehutanan dalam membantu upaya pemerintah untuk menekan dampak perubahan iklim.

Presiden Jokowi secara jelas dan tegas memberikan arahan untuk membangun persemaian dengan skala besar pada setiap provinsi guna mendukung pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi hutan dan lahan, termasuk reklamasi areal/lahan bekas tambang.

Pembangunan Pusat Persemaian tersebut diarahkan dapat dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha/KPBU atau Public Private Partnership/PPP.

Salah satu lokasi atau provinsi yang menjadi prioritas dibangunnya persemaian itu yakni Provinsi Sumatera Selatan, yang memiliki luas lahan kritis seluas 709.884 Ha, dengan komposisi lahan kritis berada di dalam kawasan hutan seluas 347.034 Ha dan di luar kawasan hutan 362.851 Ha.

Luasnya sasaran hutan dan lahan yang perlu dipulihkan ini menjadi salah satu pertimbangan dari dibangunnya persemaian skala besar di Sumatera Selatan, kata dia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyiapkan lahan seluas kurang lebih 6 Ha di Kawasan Hutan/KHDTK Kemampo, yang masuk pada wilayah Desa Kayu Ara Kuning, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin.

Bibit yang akan diproduksi meliputi jenis tanaman endemik seperti Tembesu, Merawan, Gelam, Meranti. Kemudian tanaman estetika seperti Ketapang Kencana, Pucuk Merah, Tabebuya, Tanjung dan tanaman penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu/HHBK seperti duku, durian, alpukat, kemiri, nangka, petai, jengkol, Sirsak.

Pusat Persemaian Sriwijaya Kemampo diharapkan dapat menjadi pusat produksi bibit di Sumatera Selatan. Saat ini terdapat 2 unit persemaian yang dikelola oleh Balai Perbenihan Tanaman Hutan Wilayah- 1 (BPTH-1), yaitu persemaian di Sukomoro dan persemaian di Kabupaten Musi Rawas.

Animo masyarakat dan dukungan Pemerintah Sumatera Selatan untuk menanam sesungguhnya sangat besar, hal ini dibuktikan dengan sebanyak 2,5 juta bibit yang diproduksi di 2 persemaian tersebut selalu habis didistribusikan untuk ditanam.

“Saya sampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian PUPR dan Sinar Mas yang sudah berkolaborasi untuk membangun Pusat Persemaian ini,” kata dia.

Pembangunan konstruksi Pusat Persemaian ini diperkirakan tujuh bulan sehingga pada bulan Mei 2023 sudah bisa beroperasional.

Program yang digagas oleh Presiden Jokowi ini, rencananya akan membangun sebanyak 30 unit pusat persemaian di seluruh Indonesia.

Program ini berkaitan erat dengan langkah-langkah Indonesia dalam merespon kondisi global.

Pada konteks ini, Indonesia telah menegaskan agenda Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 sebagai aksi mitigasi yang menunjukkan aksi iklim dalam pelaksanaan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis.

Managing Director APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan bibit yang baik dan berkualitas adalah kunci dari keberhasilan penanaman pohon.

APP Sinar Mas telah mempelajari dan berpengalaman dalam mengembangkan maupun mengelola Pusat Nursery.

Mudah-mudahan dengan pengalaman tersebut, kami dapat memberikan nilai tambah untuk mempercepat pencapaian target pemerintah dalam menghasilkan bibit tanaman hutan dataran rendah dan dataran tinggi, kata dia.

Selain itu, ada juga tanaman estetika serta jenis tanaman multipurpose tree species (MPTS) yang berupa tanaman buah-buahan.

Sementara itu, Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin mengatakan pilar-pilar usaha Sinar Mas melalui Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Sinar Mas Agribusiness & Food, Sinar Mas Mining beserta sejumlah perusahaan afiliasinya merasa terhormat dan bangga karena berperan dalam mendukung program pemerintah untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim.

“Keberlangsungan keanekaragaman hayati saat ini terancam akibat pencemaran lingkungan. Melalui pembangunan Persemaian Sriwijaya Kemampo ini kami ingin berperan dalam menjaga lingkungan,” kata dia.

Pembangunan pusat persemaian ini merupakan kolaborasi tiga pihak yaitu Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Sinar Mas. Kolaborasi seperti ini tentu mempercepat tujuan utama inisiatif Presiden Joko Widodo agar pembangunan ekonomi semakin pesat dan sekaligus program rehabilitasi lingkungan menjadi terjaga dengan baik.

 

Pewarta : Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024