Bengkulu (ANTARA) - Keberadaan gajah sumatera (Elephas maximus Sumatranus) di kawasan konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Seblat Bengkulu Utara masih menjadi magnet bagi wisatawan domestik untuk berkunjung dan berinteraksi dengan satwa dilindungi itu.
"Setiap pengunjung yang datang ke sini pasti maunya melihat gajah," kata Kepala Resor BKSDA wilayah Seblat, Mustadin di Seblat, Selasa.
Ia mengatakan taman wisata alam itu merupakan habitat gajah Sumatera yang terdapat di wilayah Provinsi Bengkulu dan berada di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung.
Kawasan konservasi seluas 7.732,80 hektare ini terus dijaga dengan ketat dan tertib oleh polisi hutan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan dari perambah hutan dan orang yang tidak bertanggung jawab.
Saat ini kata Mustadin terdapat 10 ekor gajah binaan yang dijaga para mahout atau pawang di Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat.
Setiap hari ada saja pengunjung atau wisatawan lokal yang datang ke PLG Seblat untuk melihat dan berinteraksi dengan gajah binaan tersebut.
"Apalagi akhir pekan hari Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung lebih banyak lagi yang datang hanya sekedar melihat gajah," katanya.
Mustadin mengatakan aktivitas yang sehari-hari dapat disaksikan di PLG Seblat mulai dari memandikan gajah pada pagi hari, mengambil pakan dan sesekali membawa pengunjung yang datang untuk naik gajah.
"Sangat berkesan berinteraksi dengan gajah, hanya saja jembatan ke PLG belum ada, agar pengunjung seperti kami bisa langsung ke seberang melintasi Sungai Seblat ini" ujar Wati, salah seorang pengunjung.
COPYRIGHT © ANTARA 2022
"Setiap pengunjung yang datang ke sini pasti maunya melihat gajah," kata Kepala Resor BKSDA wilayah Seblat, Mustadin di Seblat, Selasa.
Ia mengatakan taman wisata alam itu merupakan habitat gajah Sumatera yang terdapat di wilayah Provinsi Bengkulu dan berada di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung.
Kawasan konservasi seluas 7.732,80 hektare ini terus dijaga dengan ketat dan tertib oleh polisi hutan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan dari perambah hutan dan orang yang tidak bertanggung jawab.
Saat ini kata Mustadin terdapat 10 ekor gajah binaan yang dijaga para mahout atau pawang di Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat.
Setiap hari ada saja pengunjung atau wisatawan lokal yang datang ke PLG Seblat untuk melihat dan berinteraksi dengan gajah binaan tersebut.
"Apalagi akhir pekan hari Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung lebih banyak lagi yang datang hanya sekedar melihat gajah," katanya.
Mustadin mengatakan aktivitas yang sehari-hari dapat disaksikan di PLG Seblat mulai dari memandikan gajah pada pagi hari, mengambil pakan dan sesekali membawa pengunjung yang datang untuk naik gajah.
"Sangat berkesan berinteraksi dengan gajah, hanya saja jembatan ke PLG belum ada, agar pengunjung seperti kami bisa langsung ke seberang melintasi Sungai Seblat ini" ujar Wati, salah seorang pengunjung.
COPYRIGHT © ANTARA 2022