Baturaja (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rozali menyebutkan bahwa hingga saat ini minat warga di daerah itu untuk divaksin penguat (booster) masih rendah.
"Hal inilah yang masih menjadi kendala untuk mencapai target sasaran vaksin penguat di OKU," kata Rozali di Baturaja ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Senin.
Dia mengatakan, berdasarkan data jumlah warga OKU yang divaksin penguat di setiap puskesmas di daerah itu rata-rata paling banyak 20 orang per hari.
Menurutnya, rendahnya minat warga untuk divaksin penguat karena sebagian besar mereka masih beranggapan bahwa vaksin dosis kedua sudah cukup untuk menangkal penyebaran COVID-19.
Baca juga: Amerika Serikat luncurkan vaksin COVID-19 untuk bayi
Oleh sebab itu, pihaknya terus gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar memahami pentingnya divaksin hingga dosis ketiga guna menangkal penyebaran COVID-19.
Selain itu, upaya jemput bola juga dioptimalkan hingga ke desa-desa agar masyarakat yang tinggal di pedesaan lebih mudah mendapat vaksin COVID-19.
Berdasarkan data hingga 20 Juni 2022 cakupan vaksinasi di Kabupaten OKU secara keseluruhan mencapai 93,94 persen untuk dosis pertama dari 269.955 target sasaran.
Sementara, untuk vaksin dosis kedua tercatat 209.079 atau 77,5 persen, sedangkan dosis ketiga baru 10,9 persen atau sekitar 29.273 jiwa.
Dari jumlah capaian tersebut, lanjut dia, untuk lansia yang sudah divaksin dosis pertama tercatat 18.211 jiwa atau sekitar 69,5 persen dan dosis kedua 13.377 atau 50,9 persen.
Kemudian, untuk anak-anak usia 6-11 tahun yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 35.610 jiwa (86,8 persen) dan dosis II 30.095 jiwa (73,4 persen).
Baca juga: Polres OKU targetkan 1.000 warga divaksin dalam Gebyar Vaksinasi
Baca juga: Cakupan vaksinasi penguat di Kabupaten OKU rendah
"Hal inilah yang masih menjadi kendala untuk mencapai target sasaran vaksin penguat di OKU," kata Rozali di Baturaja ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Senin.
Dia mengatakan, berdasarkan data jumlah warga OKU yang divaksin penguat di setiap puskesmas di daerah itu rata-rata paling banyak 20 orang per hari.
Menurutnya, rendahnya minat warga untuk divaksin penguat karena sebagian besar mereka masih beranggapan bahwa vaksin dosis kedua sudah cukup untuk menangkal penyebaran COVID-19.
Baca juga: Amerika Serikat luncurkan vaksin COVID-19 untuk bayi
Oleh sebab itu, pihaknya terus gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar memahami pentingnya divaksin hingga dosis ketiga guna menangkal penyebaran COVID-19.
Selain itu, upaya jemput bola juga dioptimalkan hingga ke desa-desa agar masyarakat yang tinggal di pedesaan lebih mudah mendapat vaksin COVID-19.
Berdasarkan data hingga 20 Juni 2022 cakupan vaksinasi di Kabupaten OKU secara keseluruhan mencapai 93,94 persen untuk dosis pertama dari 269.955 target sasaran.
Sementara, untuk vaksin dosis kedua tercatat 209.079 atau 77,5 persen, sedangkan dosis ketiga baru 10,9 persen atau sekitar 29.273 jiwa.
Dari jumlah capaian tersebut, lanjut dia, untuk lansia yang sudah divaksin dosis pertama tercatat 18.211 jiwa atau sekitar 69,5 persen dan dosis kedua 13.377 atau 50,9 persen.
Kemudian, untuk anak-anak usia 6-11 tahun yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 35.610 jiwa (86,8 persen) dan dosis II 30.095 jiwa (73,4 persen).
Baca juga: Polres OKU targetkan 1.000 warga divaksin dalam Gebyar Vaksinasi
Baca juga: Cakupan vaksinasi penguat di Kabupaten OKU rendah