Sumatera Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan mengapresiasi kesediaan setiap warga yang memberikan lahannya untuk mendukung percepatan pembangunan jembatan layang Sekip Ujung, di ruas Jalan Basuki Rahmat-Jalan R.Sukamto.
“Kami ucapkan terima kasih dan mengapresiasi dukungan semua pihak, khususnya warga yang telah merelakan lahannya untuk pembangunan jembatan layang (fly over) Sekip Ujung bisa terwujud hari ini,” kata Wali Kota Palembang Harnojoyo, usai peletakan batu pertama jalan layang Sekip Ujung Palembang, Selasa.
Menurutnya, tercatat sebanyak 88 persil atau sekitar 6.053 meter persegi lahan warga yang dibebaskan untuk pembangunan jalan layang itu.
Puluhan persil lahan warga itu dibebaskan Pemerintah Kota Palembang bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan nilai ganti rugi sekitar Rp88 miliar.
“Pembangunan ini merupakan cita-cita panjang sejak 2017, sebab berkat strategi pendekatan yang baik ke masyarakat semua urusan pembebasan lahan menjadi lancar,” kata dia, didampingi Kepala Dinas PUPR Palembang Ahmad Bastari Yusak.
Miniartur jalan layang Sekip Ujung sepanjang 660 meter yang menghubungkan Jalan Basuki Rahmat – Jalan R. Sukamto, Palembang, Sumatera Selatan, ditampilkan pada acara peletakan batu pertama, Selasa (7/6/2022) (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/22)
Ia menjelaskan, jalan layang ke lima di Kota Palembang itu memiliki desain pembangunan bertipe U Girder, dengan panjang keseluruhan 660 meter, lebar 18,40 meter dan memiliki empat lajur di dua arah.
Dari spesifikasi itu memiliki segmen oprit atau penghubung jalan raya sepanjang 470 meter, di antaranya 160 meter di jalan Basuki Rahmat- 310 meter di Jalan R Sukamto.
Pembangunan jalan layang Sekip Ujung itu di bawah kordinasi Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V menargetkan pengerjaan berlangsung selama 630 hari atau 21 bulan ke depan dengan kontrak pembangunan senilai Rp152 miliar lebih.
“Pembangunan ini diharapkan menjadi solusi mengurai kemacetan di Kota Palembang seiring kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tandasnya.
“Kami ucapkan terima kasih dan mengapresiasi dukungan semua pihak, khususnya warga yang telah merelakan lahannya untuk pembangunan jembatan layang (fly over) Sekip Ujung bisa terwujud hari ini,” kata Wali Kota Palembang Harnojoyo, usai peletakan batu pertama jalan layang Sekip Ujung Palembang, Selasa.
Menurutnya, tercatat sebanyak 88 persil atau sekitar 6.053 meter persegi lahan warga yang dibebaskan untuk pembangunan jalan layang itu.
Puluhan persil lahan warga itu dibebaskan Pemerintah Kota Palembang bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan nilai ganti rugi sekitar Rp88 miliar.
“Pembangunan ini merupakan cita-cita panjang sejak 2017, sebab berkat strategi pendekatan yang baik ke masyarakat semua urusan pembebasan lahan menjadi lancar,” kata dia, didampingi Kepala Dinas PUPR Palembang Ahmad Bastari Yusak.
Ia menjelaskan, jalan layang ke lima di Kota Palembang itu memiliki desain pembangunan bertipe U Girder, dengan panjang keseluruhan 660 meter, lebar 18,40 meter dan memiliki empat lajur di dua arah.
Dari spesifikasi itu memiliki segmen oprit atau penghubung jalan raya sepanjang 470 meter, di antaranya 160 meter di jalan Basuki Rahmat- 310 meter di Jalan R Sukamto.
Pembangunan jalan layang Sekip Ujung itu di bawah kordinasi Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V menargetkan pengerjaan berlangsung selama 630 hari atau 21 bulan ke depan dengan kontrak pembangunan senilai Rp152 miliar lebih.
“Pembangunan ini diharapkan menjadi solusi mengurai kemacetan di Kota Palembang seiring kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tandasnya.