Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan menyerahkan ke pemerintah pusat untuk penyelesaian antrean kendaraan untuk mendapatkan BBM terutama solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah itu.
“Ini kewenangan pemerintah pusat, tapi ketersediaan BBM ini akan berpengaruh dengan harga kebutuhan pokok,” kata Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya yang dijumpai setelah menghadiri di pertemuan Tim Pengendali Inflasi Daerah se-Sumsel di Palembang, Rabu.
Ia tak menyangkal adanya antrean truk-truk pengangkut kebutuhan pokok di SPBU ini berpotensi mempengaruhi alur distribusi barang. Jika terjadi ketidaklancaran maka secara otomatis akan mempengaruhi pasokan kebutuhan pokok masyarakat, katanya.
Untuk itu ia meminta pihak terkait untuk memperhatikan persoalan ini karena akan memasuki Ramadhan dan Lebaran mengingat kekurangan pasokan hingga ketidaklancaran distribusi dapat menyebabkan kenaikan harga.
Namun kondisi ini sebenarnya dapat disiasati asalkan masyarakat dapat bijak dalam berbelanja kebutuhan pokok dengan membeli sesuai kebutuhan.
“Sebenarnya, jangan berlebihan belanja. Khususnya saya imbau ke para ibu-ibu,” kata dia.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan pihaknya menjamin ketersediaan solar untuk masyarakat.
Namun patut diketahui, adanya pertumbuhan positif ekonomi nasional yang mampu menembus angka di atas 5 persen telah berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi, salah satunya solar subsidi.
Menyikapi hal ini Pertamina Patra Niaga berupaya memastikan stok dan menjamin proses distribusi berjalan dengan maksimal.
“Stok solar subsidi secara nasional di level 20 hari sehingga proses penyaluran ke SPBU terus kami monitor secara real time,” kata dia.
Sejauh ini penyaluran solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen per Februari untuk skala nasional. Sementara untuk wilayah Sumsel sudah melebihi kuota hingga 12 persen.
Atas dasar itu Pertamina Patra Niaga terus memonitor proses distribusi mulai dari terminal BBM hingga ke tingkat konsumen untuk memastikan BBM di SPBU selalu tersedia.
Sementara khusus solar subsidi, Pertamina akan fokus memberikan pelayanan pada jalur logistik serta pengguna yang berhak menikmati subsidi.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu panic buying. Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan,” kata dia.
“Ini kewenangan pemerintah pusat, tapi ketersediaan BBM ini akan berpengaruh dengan harga kebutuhan pokok,” kata Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya yang dijumpai setelah menghadiri di pertemuan Tim Pengendali Inflasi Daerah se-Sumsel di Palembang, Rabu.
Ia tak menyangkal adanya antrean truk-truk pengangkut kebutuhan pokok di SPBU ini berpotensi mempengaruhi alur distribusi barang. Jika terjadi ketidaklancaran maka secara otomatis akan mempengaruhi pasokan kebutuhan pokok masyarakat, katanya.
Untuk itu ia meminta pihak terkait untuk memperhatikan persoalan ini karena akan memasuki Ramadhan dan Lebaran mengingat kekurangan pasokan hingga ketidaklancaran distribusi dapat menyebabkan kenaikan harga.
Namun kondisi ini sebenarnya dapat disiasati asalkan masyarakat dapat bijak dalam berbelanja kebutuhan pokok dengan membeli sesuai kebutuhan.
“Sebenarnya, jangan berlebihan belanja. Khususnya saya imbau ke para ibu-ibu,” kata dia.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan pihaknya menjamin ketersediaan solar untuk masyarakat.
Namun patut diketahui, adanya pertumbuhan positif ekonomi nasional yang mampu menembus angka di atas 5 persen telah berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi, salah satunya solar subsidi.
Menyikapi hal ini Pertamina Patra Niaga berupaya memastikan stok dan menjamin proses distribusi berjalan dengan maksimal.
“Stok solar subsidi secara nasional di level 20 hari sehingga proses penyaluran ke SPBU terus kami monitor secara real time,” kata dia.
Sejauh ini penyaluran solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen per Februari untuk skala nasional. Sementara untuk wilayah Sumsel sudah melebihi kuota hingga 12 persen.
Atas dasar itu Pertamina Patra Niaga terus memonitor proses distribusi mulai dari terminal BBM hingga ke tingkat konsumen untuk memastikan BBM di SPBU selalu tersedia.
Sementara khusus solar subsidi, Pertamina akan fokus memberikan pelayanan pada jalur logistik serta pengguna yang berhak menikmati subsidi.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu panic buying. Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan,” kata dia.