Sumatera Selatan (ANTARA) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melatih aparat kepolisian di daerah itu bertani tanaman jagung.
Pelatihan diberikan dalam rangka untuk mensukseskan program ketahanan pangan yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel dan Kepolisian Daerah (Polda) saat ini.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel R. Bambang Pramono di Palembang, Jumat mengatakan, Pemprov menargetkan penanaman jagung seluas 200 ribu hektar di tahun ini, bersama dengan Kepolisian Daerah (Polda) beserta Polrestabes/ Polres jajaran.
Dalam perjalanannya Polda Sumsel sudah membuka dua lahan kosong seluas 1,7 hektar di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kecamatan Betung, Banyuasin dan 1,5 hektar di Asrama Polisi (Aspol) Desa Kotabaru Selatan, Kabupaten OKU Timur, yang ditanami tanaman jagung, pada Rabu (16/3).
Menurutnya, lahan tersebut akan digarap oleh Polda Sumsel dengan menugaskan aparat Babinkamtibmas Polres setempat. Maka untuk itu, perlu dilakukan pelatihan sehingga prosesnya mencapai hasil yang optimal.
“Ada sebanyak 107 orang Babinkamtibmas yang mendapatkan pelatihan budidaya tanaman jagung untuk dua lokasi tadi,” kata dia.
Dalam pelatihan tersebut, lanjutnya, Pemprov menyiapkan tim yang terdiri atas tenaga penyuluh termasuk akademisi budidaya pertanian.
Di mana, pokok pelatihan yang diberikan tim kepada aparat Babinkamtibmas meliputi keilmuan dalam penyiapan lahan, penanaman benih, pemupukan pengendalian hama penyakit dan panen.
“Mereka mendapat bimbingan sampai panen atau sekitar tiga bulan, dengan berbekal keilmuan itu, yakin Babinkamtibmas mampu mengelola lahan tanaman jagung secara mandiri kedepannya, dan menjadi contoh bagi petani serta masyarakat sekitar,” kata dia.
Menurut Bambang, Pemprov menyediakan setidaknya tiga varietas benih jagung unggulan untuk mensukseskan program bersama Polda tersebut.
Ketiga varietas benih jagung unggulan itu produksi perusahaan Bisi, Pioner dan Pertiwi yang merupakan hasil budidaya produsen lokal nasional.
“Dipilih karena perawatannya cenderung mudah, sudah banyak ditanam oleh petani, dalam waktu tiga bulan sudah bisa panen yang per hektar lahannya bisa memanen lima sampai enam ton jagung,” kata dia.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, Polda Sumsel menjadi percontohan nasional karena merupakan Polda pertama di Indonesia yang mengembangkan dan memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman jagung.
“Bisa jadi yang pertama, apalagi karena (Polda Sumsel) telah mulai melakukan penanaman jagung ini sejak pertengahan masa pandemi COVID-19 tahun 2021, saat ini, tinggal melanjutkannya saja dengan lebih maksimal,” kata dia.
Herman Deru mengaku optimistis Sumsel bisa menjadi episentrum produktivitas jagung dalam pengembangan pertanian untuk ketahanan pangan, yang dilaksanakan antara Pemprov dan Polda Sumsel. Sekaligus bekerjasama dengan PT. Pusri, BP Jamsostek, Kanwil Sumbagsel dan Patani Sumsel.
lahan seluas 1,7 Ha di SPN Kecamatan Betung, Banyuasin yang disiapkan oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto untuk ditanami Jagung yang diperkirakan panen tiga bulan ke depan sebanyak 5-6 ton jagung, dalam upaya mensukseskan program ketahanan pangan nasional, Rabu (16/3/2022) (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/22)
Di mana, Sumsel berada pada ranking 10 produksi jagung nasional tahun 2021 dengan mampu memproduksi 973.000 ton pipilan jagung kering.
“Atau mencapai 6,5 ton per hektar diatas produktivitas nasional yang masih 5,5 ton per hektar pada 2021, tahun ini bisa lebih dari itu, peringkat lima nasional mungkin bisa tercapai,” kata dia.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, selain dua lokasi di Banyuasin dan OKU Timur, Polda Sumsel pun menyediakan sebanyak 55 persil lahan kosong yang tersebar di semua wilayah Polres jajaran untuk ditanami jagung.
Sebab pihaknya memandang, melalui penanaman jagung tersebut bukan hanya sekedar untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar namun bisa lebih besar seperti menjadi komoditas ekspor unggulan.
“Mudah-mudahan melalui upaya ini dilanjutkan oleh instansi lainnya, sehingga Sumsel bisa swasembada jagung, sesuai target dari pemerintah provinsi seluas 200 ribu hektar jagung tertanam di tahun 2022 ini,” katanya.
Pelatihan diberikan dalam rangka untuk mensukseskan program ketahanan pangan yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel dan Kepolisian Daerah (Polda) saat ini.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel R. Bambang Pramono di Palembang, Jumat mengatakan, Pemprov menargetkan penanaman jagung seluas 200 ribu hektar di tahun ini, bersama dengan Kepolisian Daerah (Polda) beserta Polrestabes/ Polres jajaran.
Dalam perjalanannya Polda Sumsel sudah membuka dua lahan kosong seluas 1,7 hektar di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kecamatan Betung, Banyuasin dan 1,5 hektar di Asrama Polisi (Aspol) Desa Kotabaru Selatan, Kabupaten OKU Timur, yang ditanami tanaman jagung, pada Rabu (16/3).
Menurutnya, lahan tersebut akan digarap oleh Polda Sumsel dengan menugaskan aparat Babinkamtibmas Polres setempat. Maka untuk itu, perlu dilakukan pelatihan sehingga prosesnya mencapai hasil yang optimal.
“Ada sebanyak 107 orang Babinkamtibmas yang mendapatkan pelatihan budidaya tanaman jagung untuk dua lokasi tadi,” kata dia.
Dalam pelatihan tersebut, lanjutnya, Pemprov menyiapkan tim yang terdiri atas tenaga penyuluh termasuk akademisi budidaya pertanian.
Di mana, pokok pelatihan yang diberikan tim kepada aparat Babinkamtibmas meliputi keilmuan dalam penyiapan lahan, penanaman benih, pemupukan pengendalian hama penyakit dan panen.
“Mereka mendapat bimbingan sampai panen atau sekitar tiga bulan, dengan berbekal keilmuan itu, yakin Babinkamtibmas mampu mengelola lahan tanaman jagung secara mandiri kedepannya, dan menjadi contoh bagi petani serta masyarakat sekitar,” kata dia.
Menurut Bambang, Pemprov menyediakan setidaknya tiga varietas benih jagung unggulan untuk mensukseskan program bersama Polda tersebut.
Ketiga varietas benih jagung unggulan itu produksi perusahaan Bisi, Pioner dan Pertiwi yang merupakan hasil budidaya produsen lokal nasional.
“Dipilih karena perawatannya cenderung mudah, sudah banyak ditanam oleh petani, dalam waktu tiga bulan sudah bisa panen yang per hektar lahannya bisa memanen lima sampai enam ton jagung,” kata dia.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, Polda Sumsel menjadi percontohan nasional karena merupakan Polda pertama di Indonesia yang mengembangkan dan memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman jagung.
“Bisa jadi yang pertama, apalagi karena (Polda Sumsel) telah mulai melakukan penanaman jagung ini sejak pertengahan masa pandemi COVID-19 tahun 2021, saat ini, tinggal melanjutkannya saja dengan lebih maksimal,” kata dia.
Herman Deru mengaku optimistis Sumsel bisa menjadi episentrum produktivitas jagung dalam pengembangan pertanian untuk ketahanan pangan, yang dilaksanakan antara Pemprov dan Polda Sumsel. Sekaligus bekerjasama dengan PT. Pusri, BP Jamsostek, Kanwil Sumbagsel dan Patani Sumsel.
“Atau mencapai 6,5 ton per hektar diatas produktivitas nasional yang masih 5,5 ton per hektar pada 2021, tahun ini bisa lebih dari itu, peringkat lima nasional mungkin bisa tercapai,” kata dia.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, selain dua lokasi di Banyuasin dan OKU Timur, Polda Sumsel pun menyediakan sebanyak 55 persil lahan kosong yang tersebar di semua wilayah Polres jajaran untuk ditanami jagung.
Sebab pihaknya memandang, melalui penanaman jagung tersebut bukan hanya sekedar untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar namun bisa lebih besar seperti menjadi komoditas ekspor unggulan.
“Mudah-mudahan melalui upaya ini dilanjutkan oleh instansi lainnya, sehingga Sumsel bisa swasembada jagung, sesuai target dari pemerintah provinsi seluas 200 ribu hektar jagung tertanam di tahun 2022 ini,” katanya.