Jakarta (ANTARA) - Hari kasih sayang atau Valentine identik dengan menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.
Sejumlah orang memanfaatkan aplikasi kencan online untuk merayakan Valentine. Meskipun platform sudah meningkatkan keamanan dan privasi, Kaspersky melihat dari tahun ke tahun aktivitas penipuan saat Hari Valentine selalu ada.
Penjahat bisa saja mengirim email kepada korban, seolah-olah dari aplikasi kencan online, meminta mereka mengisi formulir berisi informasi perbankan.
Perusahaan keamanan siber tersebut memberikan sejumlah tips agar kencan online pada Hari Valentine, dan seterusnya, tetap aman.
1. Jangan beri tautan ke media sosial
Beberapa aplikasi kencan online menyediakan fitur mendaftar dengan akun media sosial, secara otomatis profil, foto dan beberapa informasi pengguna akan terisi. Fitur ini memang mempermudah pendaftaran, pengguna tidak perlu lagi mengisi sejumlah informasi.
Tapi, dibalik itu, ada bahaya yang mengintai. Fitur ini memberikan terlalu banyak informasi pribadi, yang berpotensi berguna untuk mengidentifikasi diri. 2. Jangan cantumkan nomor telepon
Tidak perlu menuliskan nomor pesan atau kontak ke aplikasi pesan instan pada profil akun aplikasi kencan online. Aplikasi selalu menyarankan untuk berkomunikasi melalui platform mereka, jadi lebih bijaksana tetap menggunakannya sampai pengguna percaya pada teman kencan.
Jika ingin pindah ke komunikasi yang pribadi, atur sebaik mungkin untuk menjaga keamanan informasi pribadi.
3. Berhati-hati berikan informasi pribadi
Penjahat dunia maya punya segudang cara untuk menggali data pribadi korbannya. Ketika teman kencan meminta memasang aplikasi tertentu di ponsel atau mengunjungi situs tertentu, sebaiknya berhati-hati.
Begitu juga ketika teman kencan mulai bertanya tentang hal-hal pribadi, seperti hewan peliharaan pertama atau guru favorit semasa sekolah, pengguna sebaiknya waspada karena informasi tersebut bisa menjadi jalan masuk untuk mencuri informasi. 4. Waspadai bot
Penjahat siber juga menggunakan bot untuk memikat dan memancing korban memberikan data pribadi sampai uang. Jika di tengah obrolan seru teman kencan tidak memberikan jawaban yang sesuai, bisa jadi pengguna sedang mengobrol dengan bot.
5. Profil terbatas
Jika aplikasi mengizinkan, ubah pengaturan agar profil pengguna hanya bisa dilihat oleh akun lain yang berpotensi cocok. Cara ini bisa membantu memperkecil informasi jatuh ke tangan yang salah.
Sejumlah orang memanfaatkan aplikasi kencan online untuk merayakan Valentine. Meskipun platform sudah meningkatkan keamanan dan privasi, Kaspersky melihat dari tahun ke tahun aktivitas penipuan saat Hari Valentine selalu ada.
Penjahat bisa saja mengirim email kepada korban, seolah-olah dari aplikasi kencan online, meminta mereka mengisi formulir berisi informasi perbankan.
Perusahaan keamanan siber tersebut memberikan sejumlah tips agar kencan online pada Hari Valentine, dan seterusnya, tetap aman.
1. Jangan beri tautan ke media sosial
Beberapa aplikasi kencan online menyediakan fitur mendaftar dengan akun media sosial, secara otomatis profil, foto dan beberapa informasi pengguna akan terisi. Fitur ini memang mempermudah pendaftaran, pengguna tidak perlu lagi mengisi sejumlah informasi.
Tapi, dibalik itu, ada bahaya yang mengintai. Fitur ini memberikan terlalu banyak informasi pribadi, yang berpotensi berguna untuk mengidentifikasi diri. 2. Jangan cantumkan nomor telepon
Tidak perlu menuliskan nomor pesan atau kontak ke aplikasi pesan instan pada profil akun aplikasi kencan online. Aplikasi selalu menyarankan untuk berkomunikasi melalui platform mereka, jadi lebih bijaksana tetap menggunakannya sampai pengguna percaya pada teman kencan.
Jika ingin pindah ke komunikasi yang pribadi, atur sebaik mungkin untuk menjaga keamanan informasi pribadi.
3. Berhati-hati berikan informasi pribadi
Penjahat dunia maya punya segudang cara untuk menggali data pribadi korbannya. Ketika teman kencan meminta memasang aplikasi tertentu di ponsel atau mengunjungi situs tertentu, sebaiknya berhati-hati.
Begitu juga ketika teman kencan mulai bertanya tentang hal-hal pribadi, seperti hewan peliharaan pertama atau guru favorit semasa sekolah, pengguna sebaiknya waspada karena informasi tersebut bisa menjadi jalan masuk untuk mencuri informasi. 4. Waspadai bot
Penjahat siber juga menggunakan bot untuk memikat dan memancing korban memberikan data pribadi sampai uang. Jika di tengah obrolan seru teman kencan tidak memberikan jawaban yang sesuai, bisa jadi pengguna sedang mengobrol dengan bot.
5. Profil terbatas
Jika aplikasi mengizinkan, ubah pengaturan agar profil pengguna hanya bisa dilihat oleh akun lain yang berpotensi cocok. Cara ini bisa membantu memperkecil informasi jatuh ke tangan yang salah.