Jakarta (ANTARA) - Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis Indonesia Port Corporation Terminal Petikemas (IPC TPK) David Sirait menyatakan kapal MV MSC Tianshan bersandar di Terminal 3 PT IPC Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, guna mengatasi kelangkaan petikemas, serta menunjang ekspor produk Indonesia ke luar negeri.
Kapal sepanjang 334 meter tersebut memiliki kapasitas 8.500 TEus yang berencana membongkar 1.702 petikemas berukuran 40 kaki atau sama dengan sekitar 3.394 TEUs dan akan memuat 103 boks petikemas atau sekitar 2.442 Tonase.
"Kami berharap sandarnya kapal MV MSC Tianshan dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas logistik, dan mengatasi krisis petikemas di Indonesia. IPC TPK akan terus mendukung pemerintah untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan perekonomian nasional,” ujar David Sirait di Jakarta Utara, Kamis.
Sejak akhir 2021, perdagangan dunia dirundung krisis kelangkaan petikemas termasuk di Indonesia. Tidak hanya kegiatan ekspor yang terkena dampaknya, tapi kelangkaan petikemas juga berpotensi mengganggu upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Berkat adanya bongkar muat petikemas yang dibawa kapal MV MSC Tianshan, ini dapat menjadi solusi atas tingginya permintaan oleh para eksportir Indonesia," ujar David.
David menuturkan bahwa pihaknya mendapat dukungan dari Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan serta Pelayanan Kapal Pelindo Regional 2 Tanjung Priok maupun PT Pelindo dalam memfasilitasi kapal hingga bersandar dengan baik.
"Tentunya kami akan terus mengoptimalkan pelayanan agar lebih banyak lagi kapal besar yang sandar. Ini merupakan langkah strategis bagi IPC TPK dalam mengawali tahun 2022” ujar David.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Kapten Wisnu Handoko beserta jajaran turut menghadiri penyambutan kapal terbesar yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut.
Kapal MV MSC Tianshan FK151R yang dinakhodai Jastrzebski Dariusz Grzegorz berasal dari Pelabuhan Umm Qasr, Irak tujuan Qingdao, China itu dengan agen PT Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan.
Nantinya, Wisnu mengatakan para pengekspor Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan ketersediaan petikemas di kapal ini dengan baik untuk mengirim muatan.
Untuk pihak pelayaran, keberadaan kapal ini berpotensi menjaga ongkos angkut (freight cost) tetap kompetitif sehingga tidak menambah beban biaya logistik, dan juga bisa menarik minat para penyedia jasa pengiriman logistik (shipper).
KaOP juga memberikan apresiasi kepada PT IPC Terminal TPK yang memfasilitasi sandar kapal kontainer besar itu dan harapan ke depannya dapat terus memberikan pelayanan bagi kapal asing dengan lebih baik.
Kapal sepanjang 334 meter tersebut memiliki kapasitas 8.500 TEus yang berencana membongkar 1.702 petikemas berukuran 40 kaki atau sama dengan sekitar 3.394 TEUs dan akan memuat 103 boks petikemas atau sekitar 2.442 Tonase.
"Kami berharap sandarnya kapal MV MSC Tianshan dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas logistik, dan mengatasi krisis petikemas di Indonesia. IPC TPK akan terus mendukung pemerintah untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan perekonomian nasional,” ujar David Sirait di Jakarta Utara, Kamis.
Sejak akhir 2021, perdagangan dunia dirundung krisis kelangkaan petikemas termasuk di Indonesia. Tidak hanya kegiatan ekspor yang terkena dampaknya, tapi kelangkaan petikemas juga berpotensi mengganggu upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Berkat adanya bongkar muat petikemas yang dibawa kapal MV MSC Tianshan, ini dapat menjadi solusi atas tingginya permintaan oleh para eksportir Indonesia," ujar David.
David menuturkan bahwa pihaknya mendapat dukungan dari Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan serta Pelayanan Kapal Pelindo Regional 2 Tanjung Priok maupun PT Pelindo dalam memfasilitasi kapal hingga bersandar dengan baik.
"Tentunya kami akan terus mengoptimalkan pelayanan agar lebih banyak lagi kapal besar yang sandar. Ini merupakan langkah strategis bagi IPC TPK dalam mengawali tahun 2022” ujar David.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Kapten Wisnu Handoko beserta jajaran turut menghadiri penyambutan kapal terbesar yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut.
Kapal MV MSC Tianshan FK151R yang dinakhodai Jastrzebski Dariusz Grzegorz berasal dari Pelabuhan Umm Qasr, Irak tujuan Qingdao, China itu dengan agen PT Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan.
Nantinya, Wisnu mengatakan para pengekspor Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan ketersediaan petikemas di kapal ini dengan baik untuk mengirim muatan.
Untuk pihak pelayaran, keberadaan kapal ini berpotensi menjaga ongkos angkut (freight cost) tetap kompetitif sehingga tidak menambah beban biaya logistik, dan juga bisa menarik minat para penyedia jasa pengiriman logistik (shipper).
KaOP juga memberikan apresiasi kepada PT IPC Terminal TPK yang memfasilitasi sandar kapal kontainer besar itu dan harapan ke depannya dapat terus memberikan pelayanan bagi kapal asing dengan lebih baik.