Palembang (ANTARA) - Harga ikan budidaya seperti patin, nila, lele dan gurami di sejumlah pasar tradisional Palembang, Sumatera Selatan, mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan ikan dari perairan tangkap, Minggu.
Sebagian besar warga memburu ikan budidaya karena ikan dari perairan tangkap seperti gabus, sepat, toman, sapil, dan lainnya sulit dijumpai di pasar tradisional. Jika pun ada hanya dalam jumlah yang sedikit.
“Sekarang lagi air dalam (musim hujan) jadi susah tangkap ikan di sungai,” kata Anang, pedagang ikan di Pasar Perumnas Palembang.
Harga ikan budidaya sebagian besar mengalami kenaikan Rp2.000-Rp3.000 per Kilogram (Kg) dari biasanya. Untuk ikan patin di patok Rp20.000 per Kg dari biasanya Rp22.000 per Kg, ikan nila Rp35.000 per Kg dari biasanya Rp33.000 per Kg.
Baca juga: Harga ikan gabus segar di pasar tradisional Palembang naik
Kemudian, ikan lele Rp25.000 per Kg dari biasanya Rp22.000 per Kg dan ikan gurami Rp38.000 per Kg dari biasanya Rp35.000 per Kg.
Soleh, pedagang ikan di Pasar Lemabang Palembang mengatakan walau terjadi kenaikan harga, dirinya tidak mengalami kenaikan omset yang cukup signifikan.
“Paling naik 10 persen dari biasanya,” kata dia.
Sementara itu, kenaikan ikan budidaya ini juga diikuti oleh kenaikan harga ikan laut, yang mana sebagian pasar tradisional Palembang mendapatkan suplai dari provinsi tetangga yakni Bangka Belitung dan sebagian dari nelayan asal Banyuasin.
Ikan seperti ikan tongkol, ikan kakap, ikan sarden, ikan bawal, ikan tuna dan ikan kerapu mengalami kenaikan Rp2.000-Rp3.000 per Kg. Begitu pula dengan udang kualitas sedang dipatok Rp80.000 per Kg dan cumi-cumi Rp80.000 per Kg.
Baca juga: Pemkot Palembang segera panggil distributor kebutuhan pokok
Analis Pasar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan Nurindah Harahap mengatakan pasokan ikan dari perairan umum dan daratan (sungai, danau, rawa, waduk) sangat tergantung dengan cuaca.
Saat musim kemarau, umumnya pasokan ikan sungai seperti gabus, sepat, toman dan lainnya akan berlimpah, sementara di saat musim penghujan akan menurun sehingga berdampak pada kenaikan harga, kata dia.
“Pada Oktober-Desember biasanya pasokan ikan gabus akan berkurang, harga pun akan sangat tinggi bisa mencapai Rp70.000 per Kg,” kata dia.
Baca juga: Harga kebutuhan pokok masih tinggi di Palembang, minyak goreng Rp18.500 per Kg
Sebagian besar warga memburu ikan budidaya karena ikan dari perairan tangkap seperti gabus, sepat, toman, sapil, dan lainnya sulit dijumpai di pasar tradisional. Jika pun ada hanya dalam jumlah yang sedikit.
“Sekarang lagi air dalam (musim hujan) jadi susah tangkap ikan di sungai,” kata Anang, pedagang ikan di Pasar Perumnas Palembang.
Harga ikan budidaya sebagian besar mengalami kenaikan Rp2.000-Rp3.000 per Kilogram (Kg) dari biasanya. Untuk ikan patin di patok Rp20.000 per Kg dari biasanya Rp22.000 per Kg, ikan nila Rp35.000 per Kg dari biasanya Rp33.000 per Kg.
Baca juga: Harga ikan gabus segar di pasar tradisional Palembang naik
Kemudian, ikan lele Rp25.000 per Kg dari biasanya Rp22.000 per Kg dan ikan gurami Rp38.000 per Kg dari biasanya Rp35.000 per Kg.
Soleh, pedagang ikan di Pasar Lemabang Palembang mengatakan walau terjadi kenaikan harga, dirinya tidak mengalami kenaikan omset yang cukup signifikan.
“Paling naik 10 persen dari biasanya,” kata dia.
Sementara itu, kenaikan ikan budidaya ini juga diikuti oleh kenaikan harga ikan laut, yang mana sebagian pasar tradisional Palembang mendapatkan suplai dari provinsi tetangga yakni Bangka Belitung dan sebagian dari nelayan asal Banyuasin.
Ikan seperti ikan tongkol, ikan kakap, ikan sarden, ikan bawal, ikan tuna dan ikan kerapu mengalami kenaikan Rp2.000-Rp3.000 per Kg. Begitu pula dengan udang kualitas sedang dipatok Rp80.000 per Kg dan cumi-cumi Rp80.000 per Kg.
Baca juga: Pemkot Palembang segera panggil distributor kebutuhan pokok
Analis Pasar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan Nurindah Harahap mengatakan pasokan ikan dari perairan umum dan daratan (sungai, danau, rawa, waduk) sangat tergantung dengan cuaca.
Saat musim kemarau, umumnya pasokan ikan sungai seperti gabus, sepat, toman dan lainnya akan berlimpah, sementara di saat musim penghujan akan menurun sehingga berdampak pada kenaikan harga, kata dia.
“Pada Oktober-Desember biasanya pasokan ikan gabus akan berkurang, harga pun akan sangat tinggi bisa mencapai Rp70.000 per Kg,” kata dia.
Baca juga: Harga kebutuhan pokok masih tinggi di Palembang, minyak goreng Rp18.500 per Kg