Bangka (ANTARA) - Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Alumunium Letjen TNI (Purn) Doni Monardo mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk mengembangkan budi daya ikan toman di lahan bekas penambangan bijih timah.
"Kalau bapak Gubernur Erzaldi berkenan, nanti akan kami bawa tim dari Kabupaten Siak untuk mengekstrak ikan gabus dan toman diolah menjadi albumin," kata Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminum (Inalum) Doni Monardo saat meninjau kegiatan reklamasi bekas tambang di Bangka, Minggu.
Untuk menjadikan lahan bekas tambang menjadi lahan produktif, pihaknya mengusulkan beberapa tahapan yaitu jangka pendek dengan menjadikan lahan eks tambang untuk budi daya perikanan karena masa panennya yang singkat.
“Ikan toman ini akan diproduksi menjadi albumin. Saat ini dunia sedang membutuhkan albumin. Kandungan albumin pada ikan toman sangat tinggi. Zat ini juga sangat dibutuhkan manusia. Hal ini pasti dapat membantu masyarakat Babel," ujarnya.
Menurut dia, upaya jangka pendek reklamasi lahan bekas tambang yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah dengan mulai membudidayakan ikan toman. Bekerja sama dengan berbagai tim, ikan toman dapat dibudidayakan di Babel.
"Budidaya ikan ini dapat menambah ekonomi masyarakat dan tim ini juga yang akan melatih pemuda-pemuda di Bangka agar dapat membudidayakan dengan teknik yang tepat," katanya.
Sementara itu, lanjutnya, reklamasi untuk tahap jangka menengah bisa ditanam pohon sengon. Sedangkan untuk jangka panjang paling bagus adalah sagu.
"Kenapa sagu? karena offtaker untuk komoditi ini sudah ada pangsa pasar domestik dan ekspor ke Timur Tengah," katanya.
"Kalau bapak Gubernur Erzaldi berkenan, nanti akan kami bawa tim dari Kabupaten Siak untuk mengekstrak ikan gabus dan toman diolah menjadi albumin," kata Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminum (Inalum) Doni Monardo saat meninjau kegiatan reklamasi bekas tambang di Bangka, Minggu.
Untuk menjadikan lahan bekas tambang menjadi lahan produktif, pihaknya mengusulkan beberapa tahapan yaitu jangka pendek dengan menjadikan lahan eks tambang untuk budi daya perikanan karena masa panennya yang singkat.
“Ikan toman ini akan diproduksi menjadi albumin. Saat ini dunia sedang membutuhkan albumin. Kandungan albumin pada ikan toman sangat tinggi. Zat ini juga sangat dibutuhkan manusia. Hal ini pasti dapat membantu masyarakat Babel," ujarnya.
Menurut dia, upaya jangka pendek reklamasi lahan bekas tambang yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah dengan mulai membudidayakan ikan toman. Bekerja sama dengan berbagai tim, ikan toman dapat dibudidayakan di Babel.
"Budidaya ikan ini dapat menambah ekonomi masyarakat dan tim ini juga yang akan melatih pemuda-pemuda di Bangka agar dapat membudidayakan dengan teknik yang tepat," katanya.
Sementara itu, lanjutnya, reklamasi untuk tahap jangka menengah bisa ditanam pohon sengon. Sedangkan untuk jangka panjang paling bagus adalah sagu.
"Kenapa sagu? karena offtaker untuk komoditi ini sudah ada pangsa pasar domestik dan ekspor ke Timur Tengah," katanya.