Tenggarong/Kukar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur melalui Dinas Parisawata menggelar festival dengan menampilkan tarian dan adat Suku Dayak pedalaman guna memperkenalkan kepada masyarakat luas terksit budaya dan keanekaragamannya.
“Sejauh ini tarian Suku Dayak hanya sering ditampilkan pada acara Erau,“ kata Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kutai Kartanegara (Kukar) David Haka di Tenggarong, Minggu.
Dia menyebutkan, khusus pada festival kali ini, bukan hanya menampilkan tari-tarian tapi ada juga ritual, pakaian adat tiap suku termasuk acara pernikahan mereka.
Namun tidak memungkinkan ditampilkan di lokasi akan ada siaran tapping atau penyadapan salah satunya acara pernikahan.
David mengatakan, dari puluhan sub Suku Dayak yang ada di Kukar, sementara hanya tiga suku yang diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut, karena ketiganya berada di Kecamatan Tenggarong, Sebulu, Loa Kulu dan Loa Janan.
“Pesertanya terdiri dari Suku Dayak Tunjung, Kenyah dan Benuaq. Kedepan harapannya suku yang lain seperti Bahau, Modang bisa tampil juga,” ucapnya
Dikatakan, kegiatan ini diselenggarakan hanya satu hari karena virtual yang ditayangkan dikanal Youtube Visiting Kutai Kartanegara milik Dinas Pariwisata.
Kedepannya agenda-agenda pariwisata semacam ini akan tetap berlanjut baik itu secara offline dan online agar kebudayaan dan adat kalimantan dikenal luas.
“Mudah-mudahan pada tahun 2022 bisa dilaksanakan secara offline, agar orang-orang datang ramai-ramai ke Kota Tenggarong dan berdampak positif bagi pariwisata di Kukar,” katanya.
“Sejauh ini tarian Suku Dayak hanya sering ditampilkan pada acara Erau,“ kata Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kutai Kartanegara (Kukar) David Haka di Tenggarong, Minggu.
Dia menyebutkan, khusus pada festival kali ini, bukan hanya menampilkan tari-tarian tapi ada juga ritual, pakaian adat tiap suku termasuk acara pernikahan mereka.
Namun tidak memungkinkan ditampilkan di lokasi akan ada siaran tapping atau penyadapan salah satunya acara pernikahan.
David mengatakan, dari puluhan sub Suku Dayak yang ada di Kukar, sementara hanya tiga suku yang diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut, karena ketiganya berada di Kecamatan Tenggarong, Sebulu, Loa Kulu dan Loa Janan.
“Pesertanya terdiri dari Suku Dayak Tunjung, Kenyah dan Benuaq. Kedepan harapannya suku yang lain seperti Bahau, Modang bisa tampil juga,” ucapnya
Dikatakan, kegiatan ini diselenggarakan hanya satu hari karena virtual yang ditayangkan dikanal Youtube Visiting Kutai Kartanegara milik Dinas Pariwisata.
Kedepannya agenda-agenda pariwisata semacam ini akan tetap berlanjut baik itu secara offline dan online agar kebudayaan dan adat kalimantan dikenal luas.
“Mudah-mudahan pada tahun 2022 bisa dilaksanakan secara offline, agar orang-orang datang ramai-ramai ke Kota Tenggarong dan berdampak positif bagi pariwisata di Kukar,” katanya.