Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Desa Cawang Lama, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah mengembangkan potensi wisata dengan memanfaatkan arus Sungai Musi Kejalo yang deras untuk menarik wisatawan.
.
Ketua Dusun 8 Desa Cawang Lama, Kecamatan Selupu Rejang, Yongky saat ditemui di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan lokasi wisata yang tengah mereka kembangkan tersebut dulu merupakan tambang batu tradisional milik warga setempat, namun sejak beberapa tahun sudah tidak beroperasi lagi.
"Kami belajar dari Desa Wisata Rindu Hati di Kabupaten Bengkulu Tengah. Kondisi alamnya hampir sama. Sejak setahun ini kami mulai mengembangkan potensi wisata Sungai Musi Kejalo menjadi arena bermain tubing atau mandi," kata dia.
Dia menjelaskan warga yang datang ke lokasi wisata ini bisa menikmati pemandangan yang masih asri, air sungai jernih, mandi, bermain tubing atau susur sungai dengan menggunakan ban dalam mobil.
Kalangan warga yang datang ke lokasi wisata ini, kata dia, hanya dikenakan biaya parkir sepeda motor Rp2.000, mobil Rp5.000, dan sewa ban Rp10.000.
"Biaya ini kami tarik hanya untuk pengganti uang kebersihan. Kalau hari libur, pengunjung yang datang bisa mencapai ratusan orang, mereka datang dari berbagai kecamatan di Rejang Lebong, termasuk Kota Bengkulu dan Kota Lubuklinggau, Sumsel," terangnya.
Menurut dia, ke depan pengembangan potensi wisata Sungai Musi Kejalo ini akan memanfaatkan bantuan penyertaan modal dana desa dan pengajuan bantuan ke pemerintah daerah.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong Upik Zumratul Aini mengatakan pihaknya pada 2022 akan membentuk dua desa wisata baru sehingga jumlah desa wisata di Rejang Lebong menjadi 23 desa.
Dua desa yang disiapkan untuk dijadikan desa wisata baru adalah Desa Dusun Sawah, Kecamatan Curup Utara dan Desa Cawang Lama, Kecamatan Selupu Rejang.
Adapun potensi wisata yang dimiliki Desa Dusun Sawah adalah lokasi wisata alam Bukit Basah yang dari atas puncak, pengunjung dapat memandang keindahan kota Curup dan sekitarnya, sedangkan, Desa Cawang Lama mempunyai potensi Sungai Musi yang memiliki air cukup jernih dengan bebatuan besar serta pemandangan asri.
.
Ketua Dusun 8 Desa Cawang Lama, Kecamatan Selupu Rejang, Yongky saat ditemui di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan lokasi wisata yang tengah mereka kembangkan tersebut dulu merupakan tambang batu tradisional milik warga setempat, namun sejak beberapa tahun sudah tidak beroperasi lagi.
"Kami belajar dari Desa Wisata Rindu Hati di Kabupaten Bengkulu Tengah. Kondisi alamnya hampir sama. Sejak setahun ini kami mulai mengembangkan potensi wisata Sungai Musi Kejalo menjadi arena bermain tubing atau mandi," kata dia.
Dia menjelaskan warga yang datang ke lokasi wisata ini bisa menikmati pemandangan yang masih asri, air sungai jernih, mandi, bermain tubing atau susur sungai dengan menggunakan ban dalam mobil.
Kalangan warga yang datang ke lokasi wisata ini, kata dia, hanya dikenakan biaya parkir sepeda motor Rp2.000, mobil Rp5.000, dan sewa ban Rp10.000.
"Biaya ini kami tarik hanya untuk pengganti uang kebersihan. Kalau hari libur, pengunjung yang datang bisa mencapai ratusan orang, mereka datang dari berbagai kecamatan di Rejang Lebong, termasuk Kota Bengkulu dan Kota Lubuklinggau, Sumsel," terangnya.
Menurut dia, ke depan pengembangan potensi wisata Sungai Musi Kejalo ini akan memanfaatkan bantuan penyertaan modal dana desa dan pengajuan bantuan ke pemerintah daerah.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong Upik Zumratul Aini mengatakan pihaknya pada 2022 akan membentuk dua desa wisata baru sehingga jumlah desa wisata di Rejang Lebong menjadi 23 desa.
Dua desa yang disiapkan untuk dijadikan desa wisata baru adalah Desa Dusun Sawah, Kecamatan Curup Utara dan Desa Cawang Lama, Kecamatan Selupu Rejang.
Adapun potensi wisata yang dimiliki Desa Dusun Sawah adalah lokasi wisata alam Bukit Basah yang dari atas puncak, pengunjung dapat memandang keindahan kota Curup dan sekitarnya, sedangkan, Desa Cawang Lama mempunyai potensi Sungai Musi yang memiliki air cukup jernih dengan bebatuan besar serta pemandangan asri.