Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank terus mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kapasitas agar dapat bersaing di pasar global.
Salah satu upaya untuk menambah kompetensi para pelaku UMKM tersebut yaitu dengan memberikan berbagai pelatihan. Kali ini LPEI memberikan pelatihan pemasaran digital (digital marketing) kepada 52 pelaku UMKM asal Kendal, Jawa Tengah.
Direktur Pelaksana II LPEI Maqin U. Norhadi dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari program Coaching Program for New Exporter (CPNE) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kendal dalam rangka mendorong pelaku UMKM dan komoditas unggulan daerah untuk masuk ke pasar internasional serta mampu meningkatkan ekspor Kabupaten Kendal.
"CPNE dirancang untuk memberikan pelatihan secara sistematis dan berkelanjutan. Artinya para peserta dibimbing dengan berbagai modul pelatihan dari mulai pelatihan dasar hingga tingkat lanjut selama satu tahun. Sehingga diharapkan para pelaku UMKM dapat menjadi eksportir baru yang benar-benar siap bersaing di pasar global," ujar Maqin.
Pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir dua tahun ini memberikan dampak bagi dunia ekonomi dan bisnis, tak terkecuali bagi para pelaku UMKM Indonesia. Kegiatan operasional para pelaku UMKM Indonesia menjadi terganggu, dan memaksa pelaku UMKM beradaptasi dengan perubahan di ekosistem bisnis.
Pergeseran aktivitas pemasaran dan perdagangan pun terjadi, dari yang awalnya dapat dilakukan secara offline atau langsung secara fisik di tempat, kini mengandalkan saluran digital dengan menerapkan strategi pemasaran secara online atau dikenal sebagai digital marketing.
Dalam pelatihan tersebut, Sumhaji, salah satu eksportir yang juga lulusan CPNE tahun 2015 membagikan pengalaman dan tips bagaimana memanfaatkan media sosial sebagai saluran pemasaran bisnis ekspornya ke pasar global.
Selain itu, ia juga mengajarkan memanfaatkan lokapasar global (global marketplace), serta menyusun strategi pemasaran digital sehingga produk yang dipasarkan dapat menarik minat calon pembeli dari luar negeri.
Menurut Sumhaji, saat ini strategi pemasaran digital memiliki peran penting bagi para pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan bisnis yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19.
"Pemasaran digital dapat menjadi alternatif bagi para pelaku UMKM untuk menggaet calon pembeli luar negeri secara online yang saat ini sulit dilakukan oleh para pelaku UMKM di tengah kebijakan pembatasan mobilisasi untuk memutus rantai penyebaran COVID-19," ujar Sumhaji.
Selain digital marketing, peserta juga diberikan pemahaman tentang metode pembayaran internasional serta informasi mengenai akses pembiayaan ekspor di LPEI.
Salah satu upaya untuk menambah kompetensi para pelaku UMKM tersebut yaitu dengan memberikan berbagai pelatihan. Kali ini LPEI memberikan pelatihan pemasaran digital (digital marketing) kepada 52 pelaku UMKM asal Kendal, Jawa Tengah.
Direktur Pelaksana II LPEI Maqin U. Norhadi dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari program Coaching Program for New Exporter (CPNE) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kendal dalam rangka mendorong pelaku UMKM dan komoditas unggulan daerah untuk masuk ke pasar internasional serta mampu meningkatkan ekspor Kabupaten Kendal.
"CPNE dirancang untuk memberikan pelatihan secara sistematis dan berkelanjutan. Artinya para peserta dibimbing dengan berbagai modul pelatihan dari mulai pelatihan dasar hingga tingkat lanjut selama satu tahun. Sehingga diharapkan para pelaku UMKM dapat menjadi eksportir baru yang benar-benar siap bersaing di pasar global," ujar Maqin.
Pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir dua tahun ini memberikan dampak bagi dunia ekonomi dan bisnis, tak terkecuali bagi para pelaku UMKM Indonesia. Kegiatan operasional para pelaku UMKM Indonesia menjadi terganggu, dan memaksa pelaku UMKM beradaptasi dengan perubahan di ekosistem bisnis.
Pergeseran aktivitas pemasaran dan perdagangan pun terjadi, dari yang awalnya dapat dilakukan secara offline atau langsung secara fisik di tempat, kini mengandalkan saluran digital dengan menerapkan strategi pemasaran secara online atau dikenal sebagai digital marketing.
Dalam pelatihan tersebut, Sumhaji, salah satu eksportir yang juga lulusan CPNE tahun 2015 membagikan pengalaman dan tips bagaimana memanfaatkan media sosial sebagai saluran pemasaran bisnis ekspornya ke pasar global.
Selain itu, ia juga mengajarkan memanfaatkan lokapasar global (global marketplace), serta menyusun strategi pemasaran digital sehingga produk yang dipasarkan dapat menarik minat calon pembeli dari luar negeri.
Menurut Sumhaji, saat ini strategi pemasaran digital memiliki peran penting bagi para pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan bisnis yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19.
"Pemasaran digital dapat menjadi alternatif bagi para pelaku UMKM untuk menggaet calon pembeli luar negeri secara online yang saat ini sulit dilakukan oleh para pelaku UMKM di tengah kebijakan pembatasan mobilisasi untuk memutus rantai penyebaran COVID-19," ujar Sumhaji.
Selain digital marketing, peserta juga diberikan pemahaman tentang metode pembayaran internasional serta informasi mengenai akses pembiayaan ekspor di LPEI.