Jakarta (ANTARA) - Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melayani kegiatan ekspor impor perdana MV Meratus Samarinda sebanyak 372 TEUs (twenty-foot equivalent unit) ke Port Klang, Malaysia.
“Kapal Meratus perdana ini akan melayani kegiatan ekspor impor direct call dari Port Klang Malaysia ke Belawan dan sebaliknya. Kapal milik Meratus ini direncanakan akan rutin berlayar setiap minggu," kata General Manager TPK Belawan Yarham Harid dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pelayaran Meratus akan menambah jumlah kapal yang melayani kegiatan ekspor impor di TPK Belawan, yang tentunya meningkatkan produktivitas terminal internasional. "Kami mendukung pelayaran Meratus ini sebagai bentuk penguatan ekspor sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi Indonesia,” kata
Dengan adanya kapal perdana milik Meratus ini diharapkan mampu mengatasi kelangkaan kapal dan kontainer untuk kegiatan ekspor sebagai imbas dari Covid-19.
Rute tersebut diharapkan menjadi peluang untuk meningkatkan perdagangan, mendorong pemulihan ekonomi, serta meningkatkan aktivitas ekspor yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi wilayah maupun nasional.
Yarham menyebutkan, hingga Agustus 2021, TPK Belawan melayani kunjungan kapal sebanyak 566 call, internasional sebanyak 301 call dan domestik sebanyak 265 call.
TPK Belawan melayani bongkar muat peti kemas baik internasional maupun domestik sebanyak 766.795 TEUs sampai dengan Agustus 2021, tumbuh 3,8 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 yang sebanyak 738.607 TEUs.
Komoditas unggulan yang dilayani di TPK Belawan meliputi: produk turunan crude palm oil (CPO), hasil perkebunan dan pertanian.
"Dalam melayani bongkar muat peti kemas, TPK Belawan memastikan kesiapan alat, SDM, serta kemudahan layanan dalam penggunaan sistem atau teknologi sehingga dapat memberikan bongkar muat peti kemas yang efisien serta menciptakan customer experience yang baik," ujarnya.
Sementara itu, SVP Corporate Secretary Pelindo I, Basuki Soleh mengatakan, sampai dengan Agustus 2021, Pelindo I menunjukkan pertumbuhan positif dengan mencatatkan arus kapal sebesar 38.001 call, naik 36 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar 35.754 call.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan pelayanan kapal di Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Batam, Sei Pakning, dan Dumai.
Trafik bongkar muat juga naik 7,72 persen dari capaian sampai dengan Agustus 2020 sebanyak 13.024.660 ton menjadi 14.029.666 ton pada capaian sampai dengan Agustus 2021.
Pada sektor peti kemas juga mengalami peningkatan, sampai dengan Agustus 2021 sebesar 959.247 TEUs (twenty-foot equivalent unit), tumbuh 3,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 yang sebesar 925.357 TEUs.
Peningkatan ini didominasi oleh arus barang peti kemas domestik.
“Sampai dengan kurun waktu Agustus 2021, arus barang di pelabuhan yang dikelola Pelindo I mengalami peningkatan sebesar 7,72 persen," katanya.
Hal ini didorong peningkatan aktivitas di Pelabuhan Belawan meliputi impor komoditas pupuk, gula dan amonium, kegiatan bongkar komoditas batubara dan produk turunan CPO, sertaekspor CPO di Pelabuhan Belawan dan Dumai.
“Kapal Meratus perdana ini akan melayani kegiatan ekspor impor direct call dari Port Klang Malaysia ke Belawan dan sebaliknya. Kapal milik Meratus ini direncanakan akan rutin berlayar setiap minggu," kata General Manager TPK Belawan Yarham Harid dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pelayaran Meratus akan menambah jumlah kapal yang melayani kegiatan ekspor impor di TPK Belawan, yang tentunya meningkatkan produktivitas terminal internasional. "Kami mendukung pelayaran Meratus ini sebagai bentuk penguatan ekspor sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi Indonesia,” kata
Dengan adanya kapal perdana milik Meratus ini diharapkan mampu mengatasi kelangkaan kapal dan kontainer untuk kegiatan ekspor sebagai imbas dari Covid-19.
Rute tersebut diharapkan menjadi peluang untuk meningkatkan perdagangan, mendorong pemulihan ekonomi, serta meningkatkan aktivitas ekspor yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi wilayah maupun nasional.
Yarham menyebutkan, hingga Agustus 2021, TPK Belawan melayani kunjungan kapal sebanyak 566 call, internasional sebanyak 301 call dan domestik sebanyak 265 call.
TPK Belawan melayani bongkar muat peti kemas baik internasional maupun domestik sebanyak 766.795 TEUs sampai dengan Agustus 2021, tumbuh 3,8 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 yang sebanyak 738.607 TEUs.
Komoditas unggulan yang dilayani di TPK Belawan meliputi: produk turunan crude palm oil (CPO), hasil perkebunan dan pertanian.
"Dalam melayani bongkar muat peti kemas, TPK Belawan memastikan kesiapan alat, SDM, serta kemudahan layanan dalam penggunaan sistem atau teknologi sehingga dapat memberikan bongkar muat peti kemas yang efisien serta menciptakan customer experience yang baik," ujarnya.
Sementara itu, SVP Corporate Secretary Pelindo I, Basuki Soleh mengatakan, sampai dengan Agustus 2021, Pelindo I menunjukkan pertumbuhan positif dengan mencatatkan arus kapal sebesar 38.001 call, naik 36 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar 35.754 call.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan pelayanan kapal di Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Batam, Sei Pakning, dan Dumai.
Trafik bongkar muat juga naik 7,72 persen dari capaian sampai dengan Agustus 2020 sebanyak 13.024.660 ton menjadi 14.029.666 ton pada capaian sampai dengan Agustus 2021.
Pada sektor peti kemas juga mengalami peningkatan, sampai dengan Agustus 2021 sebesar 959.247 TEUs (twenty-foot equivalent unit), tumbuh 3,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 yang sebesar 925.357 TEUs.
Peningkatan ini didominasi oleh arus barang peti kemas domestik.
“Sampai dengan kurun waktu Agustus 2021, arus barang di pelabuhan yang dikelola Pelindo I mengalami peningkatan sebesar 7,72 persen," katanya.
Hal ini didorong peningkatan aktivitas di Pelabuhan Belawan meliputi impor komoditas pupuk, gula dan amonium, kegiatan bongkar komoditas batubara dan produk turunan CPO, sertaekspor CPO di Pelabuhan Belawan dan Dumai.