Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira mengungkapkan Sirkuit Internasional Mandalika, yang disiapkan untuk ajang dunia MotoGP memiliki efek berganda atau multiplier effect bagi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan kesejahteraan masyarakat di Lombok, NTB, dan sekitarnya.
Andreas mengatakan KEK Mandalika merupakan kompleks pariwisata dengan luas yang memadai dan didukung segala fasilitas yang ada.
"Saya kira (Mandalika) ini akan menjadi suatu kawasan yang selain eksklusif, juga sekaligus inklusif untuk kepentingan membangun masyarakat di sekitar kawasan. Dalam arti, ada aspek multiplier effect bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat, khususnya Lombok dan sekitarnya," ujarnya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Andreas mengatakan Sirkuit Mandalika ini diharapkan menjadi lokomotif dalam mendorong pengembangan dan promosi pariwisata KEK Mandalika, Lombok, khususnya, serta Indonesia, umumnya.
Anggota Komisi X DPR itu menambahkan kehadiran Sirkuit Mandalika merupakan hal yang positif di tengah masa pandemi COVID-19 saat ini.
Sebelumnya, keberadaan Sirkuit MotoGP di The Mandalika, Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, itu diyakini memberikan dampak bagi kemajuan ekonomi masyarakat serta keberadaan budaya lokal.
Budayawan Lombok Tengah Datu Tuan H Lalu Putria mengatakan pembangunan Sirkuit MotoGP membawa manfaat bagi semua pihak khususnya masyarakat setempat.
Ia juga menegaskan sirkuit itu akan menyerap banyak tenaga kerja melalui UKM, jasa transportasi, dan lainnya.
"Apabila sirkuit itu jadi dan kegiatan MotoGP dimulai, maka pasti SDM masyarakat bisa meningkat, sehingga semua pihak harus bersiap menyambut dari sekarang," ujarnya.
Sirkuit Internasional Mandalika sepanjang 4,31 km dengan 17 tikungan itu dikelilingi bukit dan laut yang indah dan lintasannya menggunakan teknologi aspal terbaru stone mastic asphalt (SMA) yang disebut terbaik di dunia.
Andreas mengatakan KEK Mandalika merupakan kompleks pariwisata dengan luas yang memadai dan didukung segala fasilitas yang ada.
"Saya kira (Mandalika) ini akan menjadi suatu kawasan yang selain eksklusif, juga sekaligus inklusif untuk kepentingan membangun masyarakat di sekitar kawasan. Dalam arti, ada aspek multiplier effect bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat, khususnya Lombok dan sekitarnya," ujarnya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Andreas mengatakan Sirkuit Mandalika ini diharapkan menjadi lokomotif dalam mendorong pengembangan dan promosi pariwisata KEK Mandalika, Lombok, khususnya, serta Indonesia, umumnya.
Anggota Komisi X DPR itu menambahkan kehadiran Sirkuit Mandalika merupakan hal yang positif di tengah masa pandemi COVID-19 saat ini.
Sebelumnya, keberadaan Sirkuit MotoGP di The Mandalika, Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, itu diyakini memberikan dampak bagi kemajuan ekonomi masyarakat serta keberadaan budaya lokal.
Budayawan Lombok Tengah Datu Tuan H Lalu Putria mengatakan pembangunan Sirkuit MotoGP membawa manfaat bagi semua pihak khususnya masyarakat setempat.
Ia juga menegaskan sirkuit itu akan menyerap banyak tenaga kerja melalui UKM, jasa transportasi, dan lainnya.
"Apabila sirkuit itu jadi dan kegiatan MotoGP dimulai, maka pasti SDM masyarakat bisa meningkat, sehingga semua pihak harus bersiap menyambut dari sekarang," ujarnya.
Sirkuit Internasional Mandalika sepanjang 4,31 km dengan 17 tikungan itu dikelilingi bukit dan laut yang indah dan lintasannya menggunakan teknologi aspal terbaru stone mastic asphalt (SMA) yang disebut terbaik di dunia.